Kuliah dan hobi seringkali bertolak belakang. Kuliah di jurusan hukum, hobinya malah otomotif. Kuliah di jurusan ekonomi, hobinya malah menggambar. Kuliah di jurusan matematika, hobinya malah membuat puisi. Dalam kondisi seperti itu, apa yang kamu pilih?
Mengutamakan kuliah? Atau mengutamakan hobi?
Pertentangan presepsi antara kuliah dan hobi sering kali menjadi hal yang sangat merepotkan. Aku sendiri adalah mahasiswa jurusan Hukum Keluarga Islam. Sedangkan hobiku adalah jelajah alam. Bahkan banyak yang bilang seharusnya aku tidak mengambil jurusan itu.
"Hei, kenapa masuk jurusan Hukum Keluarga Islam, sih? Kan tidak cocok dengan passion kamu!"
Memang cukup merepotkan jika memiliki hobi yang bertentangan dengan jurusan kuliah. pada kasus kehidupan mahasiswa versiku, aku sampai "kabur" dari perkuliahan hanya untuk melakukan jelajah alam, seperti pendakian, jelajah hutan, pergi ke pantai, pergi ke air terjun dan berbagai kegiatan lainnya. Bahkan peralatan adventure yang aku miliki tergolong cukup lengkap. Mulai dari tenda, tas carrier, sleepingbag, hingga peralatan lainnya.
Setelah menjumpai berbagai mahasiswa dari berbagai daerah, ternyata bukna hanya aku yang merasakan hal tersebut. Banyak mahasiswa yang merasakan hal yang sama. Mungkin kamu salah satunya. Kita yang menjadi mahasiswa seperti ini, acap kali merasakan pertengkaran batin antara memilih hobi atau membuat tugas yang akan dikumpulkan minggu depan. Misalnya minggu depan adalah waktu yang sangat kamu tunggu karena oppa kesayanganmu akan datang dari Korea ke Indonesia untuk makan nasi padang, dan kamu sudah menjadwalkan bahwa kamu akan menemuinya. Kemudian, saat sedang kuliah, tiba-tiba dosen mata kuliah kamu hari ini memberikan tugas untuk dikumpulkan tepat pada saat kamu akan menemui oppa kesayanganmu. Di saat yang seperti ini, kamu pasti bingung untuk memilihnya bukan?
"Oh, oppa, apa yang harus aku lakukan?"
Aku juga merasakan hal yang sama. bahkan sangat sering. Saat aku telah menetapkan untuk melakukan pendakian pada tanggal tertentu, tiba-tiba ada dosen yang memberitahukan bahwa pada tanggal pendakian yang aku tetapkan akan dilaksakan ujian tengah semester. Nah, di saat seperti ini, aku hanya bisa bertanya pada rumput yang bergoyang, "Mengapa? Mengapa harus bersamaan? Mengapa ujiannya harus bersamaan? Mengapa???"
Tetapi, dengan adanya motto tersebut, itu menunjukkan bahwa menjadi mahasiswa tidak harus memiliki hobi yang linier. Tidak ada jenjang hobi dalam perkuliahan. Kita bisa saja memiliki hobi yang sangat bertolak belakang dengan jurusan yang kita ambil dalam perkuliahan. Dengan hal itu, mahasiswa dapat mengembangkan kapasitas dirinya dari berbagai hal yang ia temui dalam kehidupannya.
Yang menjadi masalah atas kedua hal itu bukan pada pertentangan antara keduanya. Tidak menjadi masalah jika kamu kuliah di jurusan Bahasa Arab sedangkan kamu hobi dengan segala hal yag berkaitan dengan Korea. Tidak menjadi masalah jika kamu mahasiswa hukum sedangkan kamu hobi menyanyi. Hal itu jelas bukan masalah. Kedua hal itu menjadi masalah jika kamu masih belum bisa menentukan mana yag lebih penting di antara keduanya.
Ketika kamu berada dalam kondisi harus memilih atara kuliah dan hobi. Kamu harus paham mana yang kepentingannya mendesak untuk kamu lakukan. Jika kamu akan melaksanakan ujian semester dan disaat yang sama kamu juga harus menjalankan hobi kamu, maka kamu harus memilih untuk mengikuti ujian semester, bukannya malah pergi mengikuti hobi kamu dengan melepas tanggung jawab kamu sebagai mahasiswa.
Kamu harus tahu kapan saatnya kuliah tidak boleh mengganggu hobi, dan kapan kuliah tidak boleh diganggu hobi. Hal itu harus kamu perhatikan dengan cermat agar kamu tidak salah dalam menentukan langkah yang akan kamu ambil. Kamu harus memastikan bahwa langkah yang kamu ambil akan memberi manfaat bagi diri kamu, bukan sebaliknya.
Jika kamu tidak mengetahui kapan saatnya kuliah tidak boleh diganggu oleh hobi, kamu akan terjerumus pada kegiatan-kegiatan yang akan melalaikan kamu dari tugasmu sebagai mahasiswa. kamu akan mementingkan hobi kamu dari pada perkuliahan yang harus kamu lakukan. padahal, tugas utama kamu sebagai mahasiswa adalah menjalankan tugas-tugas yang dibebankan padamu, bukan justru melalaikannya.
Sebagai mahasiswa, kita harus sadar bahwa kita adalah generasi penerus dari generasi di atas kita. Kita akan menggantikan orang-orang yang telah ada dalam jabatannya saat ini, kita akan mengendalikan dunia di masa yang akan datang. Sebagai mahasiswa, kita harus sadar bahwa kita adalah generasi yang dijadikan panutan oleh generasi di bawah kita. Kita akan mengemban tanggung jawab atas kesiapan generasi di bawah kita agar siap dalam menghadapi kehidupan seperti yang kita lalui saat ini.
Oleh karena itu, tentu kita harus mengeluarkan segala kemampuan kita agar kita kredibel menggantikan posisi generasi di atas kita, sekaligus mampu menjadi panutan generasi di bawah kita. Untuk itu, kita harus berusaha untuk menjadi ahli dalam jurusan yang kita pilih untuk menjadi konsentrasi kita di dalam perkuliahan.
Ingat!!! Kita menjadi mahasiswa adalah untuk mendedikasikan diri kita agar kita menjadi seseorang yang ahli dalam bidang yang kita pilih. Memiliki hobi tentu boleh-boleh saja, tetapi kita harus tahu, kapan kuliah tidak boleh mengganggu hobi dan kapan kuliah tidak boleh diganggu oleh hobi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H