Mohon tunggu...
Politik

Mau Jatuhkan Jokowi? Mimpi Kali Yeee...

12 November 2016   22:14 Diperbarui: 12 November 2016   22:23 2320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadeh... demo Jilid III pada tanggal 25 November sepertinya makin menyita saja. Bahkan gosipnya, demo jilid III ini juga akan dimanfaatkan untuk menjatuhkan Presiden Jokowi, jika hasil dari proses hukum Ahok tidak sesuai harapan mereka. 

Sri Bintang Pamungkas, aktivis dan tokoh pergerakan dalam pidatonya di acara "Malam Keprihatinan Anak Negeri, Tegakan Supremasi Hukum, Selamatkan Demokrasi Lawan Tirani" mengajak sejumlah pihak untuk bersatu menjatuhkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebutnya sebagai pemerintahan tirani.

Hmmm... emang gampang menjatuhkan Jokowi? Gak segampang itu kali. Soalnya, Jokowi adalah presiden hasil pilihan rakyat. Jadi kalau ada yang coba-coba mau menjatuhkan Jokowi, siap-siap saja menghadapi rakyat Indonesia. Pemerintahan Tirani? Whuahaha... Sri Bintang Pamungkas rupanya hobi stand up comedy juga. Sayang leluconnya tidak lucu, dan yang diucapkan tidak sesuai fakta. Kalau Pemerintahan Jokowi Tirani, pasti FPI sudah dibubarkan dan Sri Bintang Pamungkus pasti sudah dikirim ke alam sono.

Menurut Sri Bintang, jika Presiden pertama Soekarno dan Presiden kedua Soeharto bisa dilengserkan dari jabatannya, apalagi Presiden Jokowi.

Nih Sri Bintang ga pernah belajar kali yaaa. Presiden pertama Soekarno dan presiden kedua Soeharto tidak dipilih langsung oleh rakyat! Beda dengan Presiden Jokowi yang dipilih langsung oleh rakyat. Apalagi dengan prestasi Presiden Jokowi selama 2 tahun ini yang semakin kinclong, tentu saja tidak mudah dijatuhkan. Udah deh, ga usah mimpi menjatuhkan Presiden Jokowi, karena menjatuhkan Presiden Jokowi jauh lebih sulit dibandingkan menjatuhkan bintang di langit.

"Tahun '66 saya adalah termasuk kontingen pertama dari ITB Bandung menuju Jakarta, nginap di Salemba, untuk menjatuhkan Bung Karno. Dan akhirnya Bung Karno memang jatuh di dalam Sidang Istimewa MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) yang dibuka tanggal 7 Maret dan berakhir tanggal 11 Maret tahun '67," ungkap Sri Bintang.

"Sekarang kita menghadapi situasi yang mirip, jadi kalau tadi ada supremasi hukum, ada demokrasi, maka tirani ini jangan cuma dilawan tapi tirani harus dijatuhkan. Kita sudah pernah menjatuhkan Bung Karno dan menjatuhkan Pak Harto, masak Jokowi saja tidak bisa jatuh? Pasti bisa jatuh," ujarnya di Tugu Proklamasi, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2016) malam.

Sombong. Tahun 1966 dengan tahun 2016 sudah sangat jauh berbeda. Di tahun 1966, rakyat Indonesia masih mudah dibohongi dan dibodohi gosip dan isu. Kalau sekarang, mana bisa lagi. Rakyat Indonesia sekarang sudah mengenal Internet, jadi lebih sulit dibohongi dan dibodohi sama Sri Bintang Pamungkas. 

Sri Bintang menjelaskan, momen untuk melakukan demonstrasi menuntut Jokowi mundur ini sangat dinantinya, sebab gerakan protes terhadap pemerintah sudah lama tidak terjadi.

Whuahahaha... yang ini paling kocak. Sri Bintang rupanya masih pengen mendapat sorotan publik Indonesia. Padahal selama 10 tahun pemerintahan SBY, Sri Bintang ngumpet entah kemana. Ehhh... begitu nongol mau menuntut Presiden Jokowi mundur... emang lu siape? 

"Ini adalah momen yang sangat luar biasa, bagi saya khususnya. Karena momen ini sudah lama sekali kita tunggu. Terakhir demonstrasi mahasiswa dari UI menolak amandemen tahun 2002 itu, dan sejak itu sepi," ungkapnya.

Jiaaa... Sri Bintang dasar petualang politik. Nampak banget katro-nya. Dari 2004-2014 dia ngapain aje yeeee? Udah deh, Sri Bintang, kalau mau mimpi, terusin aja mimpinya. Kalau perlu ga usah bangun-bangun lagi selamanya.

Sebagai informasi, rencananya aksi demo besar-besaran kembali dilakukan pada Jumat (25/11/2016) mendatang. Bahkan berdasarkan informasi yang dihimpun, gerakan ini akan menduduki Gedung DPR/MPR untuk menuntut diadakannya Sidang Istimewa demi menjatuhkan Presiden Jokowi.

Nah ini yang paling aneh. Katanya demo membela Islam yang dinistakan Ahok? Kok malah mau menduduki Gedung DPR/MPR? Jadi tanggal 25 November 2016 nanti, rencananya sudah tidak membela Islam lagi ya? Ya, gitu deh kalau politik dan agama dicampur adukan. Awalnya, mereka koar-koar mau demo membela Islam hanya untuk menarik simpati rakyat. Padahal, tujuan utama mereka sepertinyamemang berniat melakukan makar melawan Pemerintahan Jokowi yang dipilih oleh Rakyat.

Jika rencana makar benar-benar terjadi, Bocah yakin, rakyat Indonesia akan mendukung tindakan tegas Presiden Jokowi dalam membela Konstitusi dan menjaga NKRI. 

sumber.

Salam Nyengir Bocah Tua Nakal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun