Sepertinya wajar sekali kalau ada anak-anak Indonesia yang bercita-cita jadi koruptor. Karena menjadi koruptor itu ternyata banyak enaknya, kalau ga ketangkep. Buktinya, M Sanusi, Mantan anggota DPR-D DKI Jakarta dari Gerindra dan mantan cagub yang batal diusung dari Gerindra ini sebelum tertangkap OTT oleh KPK begitu mudah saja membeli rumah di Permata Regency Blok F1, Srengseng, Jakarta Barat, dan apartemen Residence 8, Jalan Senopati, Jakarta Selatan.Â
Untuk rumah, M Sanusi menggunakan nama Istrinya yang pertama, Naomi Shallima, seharga Rp 7,5 miliar. Dan yang bayar, ternyata rekanan Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta, Danu Wira, Direktur Utama PT Wirabayu Pratama. Terus Apartemen menggunakan keponakannya bernama Gina, dan yang bayar juga sama rekanan Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta, Danu Wira, Direktur Utama PT Wirabayu Pratama.
Rupanya rekanan Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta ini dimanfaat oleh M Sanusi sebagai tempat pencucian uang yang konon mencapai 45 M.Â
Wow... hebat sekali M Sanusi.
Kalau saja KPK tidak menangkap M Sanusi, mungkin kasus pencucian uang yang dilakukan oleh M Sanusi dengan menggunakan rekanan Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta ini akan terus berlangsung dengan tenang dan damai. Uang haram tersebut akan dihalalkan, sehingga kekayaan M Sanusi akan menjadi bertambah dengan cepat tanpa perlu bersusah payah memeras keringat. Mungkin, sebagian uang yang sudah dihalalkan secara hukum akan digunakan oleh M Sanusi untuk membantu rakyat miskin, menyumbang tempat ibadah dan anak yatim. Tetapi, Bocah yakin TUHAN TIDAK BUTA.
Walau uang haram sudah dihalalkan oleh manusia, TUHAN akan tetap menganggap uang itu HARAM. Karena uang yang digunakan tersebut seharusnya merupakan hak warga DKI yang berjumlah sekitar 9 jutaan. Walau sudah disumbangkan untuk tempat ibadah dan anak yatim piatu, tetapi itu semua hanya menghapus sebagian dosa kepada warga DKI Jakarta yang berjumlah 9 jutaan tersebut.
Jadi anda yakin kalau jadi koruptor itu enak?
Salam nyengir Bocah Tua Nakal...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H