Mencermati pilkada 2017 ini, banyak hal-hal yang bisa menjadi pelajaran buat Bocah. Dari mereka, Bocah bisa banyak belajar mengenai kehidupan. Oleh karena itu, dalam artikel ini Bocah ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. PKS.
Ya, Partai Keadilan Sejahtera ini berjasa kepada Bocah, bahwa menafsirkan Ayat Suci tidak boleh hanya berdasarkan kepentingan pribadi atau golongan sendiri. Jika di tahun 1999-2009 PKS begitu anti pemimpin wanita, maka sejak 2010 PKS malah cenderung mendukung pemimpin wanita.Â
2. Jonru.
Tokoh ini menarik, muncul disaat yang tepat, yaitu menjelang pilpres. Pendukung di Facebook jutaan, tapi entah berapa banyak pendukung di dunia nyata. Dari Jonru, Bocah bisa mendapat manfaat banyak, bahwa sekeras apapun usaha manusia menjelek2an orang lain, tanpa didukung bukti dan fakta akurat, hanyalah usaha sia-sia belaka.
3. Kelompok ABA (Asal Bukan Ahok).
Kelompok ini muncul sekitar bulan Febuari 2016. Dari kelompok ini, Bocah juga banyak belajar, bahwa sekeras apapun usaha manusia dalam usaha menjerumuskan seseorang yang tidak bersalah ke dalam penjara, tidak ada gunanya. Bahkan mereka sempat mengundang beberapa dukun yang terkenal di dunia gaib, tapi tetap saja sia-sia.
4. Ahmad Dhani.
Dari Penyanyi yang pernah terkenal dan banyak pemujanya ini, Bocah belajar bahwa membenci orang lain itu tidak ada gunanya. Hanya membuang energi dan waktu saja. Benci hanya membuat diri sendiri susah, tapi orang yang kita benci belum tentu susah.
5. M Sanusi.
Tokoh ini terkenal dengan santun dan baik hati. Tapi, sangat disayangkan, karena keserakahan membuatnya menjadi tersangka KPK. Dari tokoh ini kita bisa mengambil manfaat, bahwa sifat serakah itu hanya membuat diri sendiri dan keluarga menjadi sengsara.
6. Revasaputra Sugito.
Ini adalah penulis specialis Ahok. Begitu banyak tulisan pemakai gambar Angry Bird ini mengenai Ahok. Tapi sayangnya, semua tulisan hanya opini pribadi tanpa didukung data dan fakta, sehingga apapun yang dia tulis hampir tidak ada manfaatnya. Dari penulis ini, Bocah juga bisa mendapatkan manfaat, bahwa segala sesuatu harus diperjuangkan sampai titik darah penghabisan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H