Mohon tunggu...
Politik

Jokowi Berani Bubarkan Ormas Anti Pancasilais

13 Juni 2016   21:37 Diperbarui: 13 Juni 2016   21:39 1954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.keepcalm-o-matic.co.uk/p/pancasila-abadi-and-nkri-harga-mati/

"Saya mengajak kawan-kawan HTI untuk fokus pada program penyelesaian persoalan-persoalan yang dihadapi rakyat karena pada aspek ideologi sudah selesai, Pancasila dan NKRI harga mati," kata Bima, Kamis (11/2/2016). (3)

Nah, anehkan? Mana bisa NKRI dan Pancasila harga mati, kalau HTI menuduh NKRI sebagai negara thagut dan pancasila sebagai thagut (setan), yang harus diganti dengan sistem khilafah. (4)

Sementara itu, Ketua Yayasan Satu Keadilan Sugeng Teguh Santoso menyayangkan kehadiran Bima dalam acara tersebut. Menurut dia, sebagai pejabat, Bima tak patut hadir dalam acara sebuah organisasi yang menentang Pancasila.

"Di latar belakang foto itu tak ada bendera Merah Putih," kata Sugeng, Kamis (11/2/2016).

Kehadiran Bima dalam acara itu, lanjut Sugeng, bisa dianggap pemerintah telah melegitimasi keberadaan HTI dan melanggar sumpah jabatannya.

"Ketika dilantik menjadi wali kota dua tahun lalu, Bima disumpah di bawah Al Quran akan menegakkan konstitusi dan menjunjung Pancasila," katanya. (5)

Nah teman-teman, sebagai Rakyat Indonesia yang baik, sudah seharusnya kita mendukung langkah Presiden Jokowi membubarkan ormas Anti Pancasilais. Keberanian Beliau harus kita apresiasi, sebab NKRI adalah HARGA MATI dan Pancasila sebagai Landasan Negara adalah HARGA MATI. 

Ada kekhawatiran dalam pikiran Bocah, jika pembubaran ormas Anti Pancasilais ini dilaksanakan, maka akan ada banyak serangan yang dilakukan oleh berbagai pihak. Nah, sebelum mereka berisik dan bikin ribut di Kompasiana, sebaiknya teman-teman di segera menyiapkan perencanaan dalam melawan opini publik.

(1) 

(2)

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun