17 Agustus, merupakan hari paling penting dan bersejarah dalam negara Republik Indonesia, karena hari itu menjadi tonggak awal berdirinya sebuah negara berdaulat yaitu “Republik Indonesia”. Pada hari itu seluruh dunia melihat hasil akhir perjuangan sebuah bangsa selama lebih dari 350 tahun akhirnya mendapatkan hasilnya yaitu “Kemerdekaan” yg diraih atas perjuangan sendiri. Tapi mungkin masih banyak pemirsa yang belum tahu, seandainya tanggal 16 Agustus Soekarno dan Hatta tidak “diculik” oleh para pemuda ke Rengasdengklok dan dipaksa memproklamirkan kemerdekaan tentunya Proklamasi Kemerdekaan tidak akan pernah terjadi. “Penculikan” para proklamator oleh para pemuda ke Rengasdengklok adalah untuk meyakinkan para pemimpin bangsa kita itu untuk segera memproklamasikan kemerdekaan karena mereka sudah tahu kalau Jepang sudah menyerah pada sekutu dan tidak lagi memiliki kekuatan di negara jajahananya.
Pada tahun 1949
10 November, arek-arek Suroboyo dengan gagah berani tanpa mengenal rasa takut berjuang melawan tentara sekutu. Bahkan mereka berhasil menewaskan Mayjend Mallaby yg membuat sekutu makin berang. Perobekan bendara di hotel Yamato pun menjadi saksi diiringi pekik semngat yg dikobarkan oleh Bung Tomo. Peristiwa heroik ini akhirnya ditetapkan sebagai hari Pahlawan untuk mengenang jasa-jasa para pejuang tersebut.
Pada tahun 1966
Dipicu oleh Gerakan 30 September 1965, Mahasiswa melakukan aksi demonstrasi. Aksi-aksi Tritura yang diperjuangkan mahasiswa secara konsisten sejak awal Januari 1966 akhirnya mampu merubah peta kekuatan politik mendasar di tanah air, termasuk suksesi kepemimpinan nasional dari Soekarno ke Soeharto.
Pada tahun 1998
Krisis Moneter menimpa Indonesia tahun 1997 hingga 1998. Akibatnya rupiah jauh melemah, harga-harga melambung tinggi, pengangguran meningkat, inflasi, sehingga menyebabkan rakyat semakin sengsara dan menderita. Presiden Soeharto dianggap tidak mampu untuk mengatasi Krisis Moneter tersebut dan hanya mementingkan kekuasaan. Hal ini akhirnya membuat rakyat marah sehingga terjadilah pergerakan revolusi besar-besaran yg dimotori oleh mahasiswa. Gerakan ini desebut Reformasi dan banyak memakan korban jiwa terutam dari mahasiswa, pertistiwa yg terjadi seperti tragedi semanggi, dll. Mahasiswa berhasil menduduki gedung MPR/DPR dan akhirnya mampu untuk mebuat Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden. Peristiwa ini tentunya tidak akan pernah dilupakan sepanjang sejarah terutama kasusnya yg sampai sekarang belum tuntas.
Peristiwa terakhir, di bulan Juni 2015 (sebentar lagi Teman Ahok Ulang Tahun, cuma Bocah ga tahu tanggal berapa persisnya. Nyari di si mbah, ga nemu, hok hok hok) sekolompok anak muda yang sebelumnya mendukung Ahok untuk memberantas anggaran siluman APBD DKI 2015, berubah menjadi relawan yang mendukung Ahok untuk maju dalam pilkada 2017 lewat jalur independen.
Apakah para pemuda ini bisa menjadi motor penggerak sejarah di Indonesia? Bocah sih berharap demikian. Sebab, pemuda merupakan salah satu elemen bangsa yang selalu menjadi garda depan dalam menghadapi berbagai persoalan bersama. Dari para pemuda ini selalu melahirkan berbagai pemikiran dan gerakan menuju perubahan dan perbaikan bangsa Indonesia. Peran mereka sudah dimulai jauh sebelum lahirnya negara Indonesia.
Wahai Para Wakil Rakyat...
Berkat perjuangan para pemudalah, Indonesia bersatu.