Mohon tunggu...
Bottom Dock
Bottom Dock Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tenun dan tentang Sebuah Proses dan Seni

29 Desember 2017   12:59 Diperbarui: 31 Desember 2017   13:57 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artisan yang sedang menenun|Dokumentasi pribadi

Kain tenun merupakan satu dari sekian banyak produk budaya Indonesia yang dibuat secara tradisional, namun bernilai seni tinggi dan indah. Budaya yang diwariskan secara turun temurun sejak zaman nenek moyang ini terus dipertahankan dan dilestarikan khususnya oleh masyarakat Indonesia dimana hampr seluruhnya didominasi oleh kaum perempuan sehingga menjadi suatu kebanggaan dan ciri khas dari bangsa Indonesia.

Proses pembuatan kain tenun bisa dikatakan tidak mudah. Secara singkat terdapat 8 langkah proses untuk meghasilkan kain tenun dimulai dari pemilihan gulungan benang terbaik, kemudian proses mewarnai dilanjutkan dengan proses penjemuran sebelum memasuki beberapa proses lagi hingga sampai ke tahap terakhir, yaitu ditenun.

Para penenun atau yang biasa disebut artisan sangat membutuhkan kesabaran dan ketelitian selama proses pembuatan kain tenun. Semua proses panjang di atas memakan waktu yang cukup lama dan tidak bisa hanya dihitung dengan jari. 

Proses panjang yang dilakukan tersebut terwujud menjadi sebuah karya seni manusia yang mengandung suatu nilai, makna, dan substansi dari seni kain tenun yang diciptakan. 

Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita memaknai nilai tersebut, serta turut aktif melestarikannya dengan membeli setiap kain tenun dengan harga yang sebanding dan pantas, sesuai dengan kerja keras yang mereka lakukan. Karena kalau bukan Kami dan Anda, siapalagi?

#DibuatdenganNafas


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun