Mohon tunggu...
Botol Merah
Botol Merah Mohon Tunggu... Jurnalis - Botol berwarna merah untuk melihat keadilan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya sebuah botol yang selalu ada dimana-mana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bukan Jangan Tidur, tapi Tidak Malas Bekerja

2 September 2019   09:48 Diperbarui: 2 September 2019   10:35 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sebaiknya tidak 'kuldesak' mencermati maksud ucapan. Tidak mudah langsung terprovokasi informasi. Salah mencerna penyampaian maka itu yang membuat berbagai masalah selalu muncul di Indonesia.

Nah, belum lama ini muncul nih sebuah kesalahan informasi yang menjelaskan bila Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman minta petani nggak boleh tidur, jangan sampai istirahat. Harus kerja terus 24 jam.

Lha, jelas bukan begitu maksud filosofis yang disampaikan Menteri Amran. Anehnya: ada yang kuldesak alias mengalami kebuntuan berpikir. Memelintir ucapan jadi informasi sesat. Sepertinya punya kepentingan jelek ya.

Begini ya, Menteri Amran itu sosok yang rasional dan cerdas. Nggak mungkin menyiksa petani supaya jangan tidur.

Apalagi Menteri Amran dikenal banget sebagai sosok pro-petani. Keberpihakan Menteri Amran ke petani amat tinggi. Layak disebut Bapaknya Petani.

Menteri Amran ingin itu bekerja di sektor pertanian jangan setengah hati. Harus 100 persen demi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Jangan sampai gara-gara lengah, akhirnya produksi pertanian Indonesia menurun.

Mudah dicerna sebenarnya maksud Menteri Amran; minta ke semua pihak -pegawai Kementan, penyuluh, petani- betul-betul memanfaatkan potensi pertanian yang ada.

Jangan sampai apa yang telah ada, disediakan, namun ditinggalkan begitu saja. Akhirnya hasil pertanian Indonesia lemah.

Misalnya saja mengoptimalkan alat teknologi pertanian yang telah didistribusi Kementan, menerapkan cara mengolah bibit unggul yang metodenya telah diajarkan, pelayanan administratif harus cepat jika ingin ekspor dan lainnya.

Intinya itu lho, jangan malas bekerja membangun pertanian Indonesia agar terus semakin baik. Ekspor komoditas tinggi, produksi pertanian melesat naik, pendapatan petani melejit, ketersediaan pangan cukup, konsumen puas.

Semua itu bakal dapat terwujud jika bekerja di sektor pertanian dikelola tanpa sikap malas. Lagi pula, kalau giat mengelola sektor pertanian, hasilnya juga dirasakan untuk petani itu sendiri dan masyarakat. Artinya jadi makmur hidupnya.

Sampai di sini sudah paham ya? Jadi bukan diminta nggak tidur demi meningkatkan produksi pertanian Indonesia. Atau sebaiknya yang memelintir informasi sesat itu saja jangan pernah tidur?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun