Mohon tunggu...
Bintang Ach
Bintang Ach Mohon Tunggu... Tutor - -sub

24 y.o, currently English educator | www.ach-bookforum.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Yowis Ben, Film Drama Komedi yang Dibalut Unsur Kedaerahan

2 Maret 2018   10:38 Diperbarui: 3 Maret 2018   21:26 2326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, begitu selesai kelas, kita sudah siap-siap untuk pergi ke bioskop di PTC---lokasinya emang deket banget dari kampus, sekitar 200m. Tapi ternyata tiket untuk jam 2.55 sudah habis. Yang terjadi selanjutnya, akhirnya kami terbagi menjadi 2 kubu. Kubu yang pertama (salah satunya aku) memilih untuk menunggu sampai showtime berikutnya, jam 4.50, sementara kubu kedua memilih pulang karena tidak mau menunggu, dan tidak bisa pulang kemalaman. Tersisalah aku, dan empat temanku yang lain. Dan yah, kami berlima harus rela menunggu kurang lebih satu setengah jam sampai showtime berikutnya---4.50.

CITA DAN CINTA SEBAGAI GARIS UTAMA CERITA

Yowis Ben berkisah tentang tokoh utamanya, Bayu, yang mana adalah seorang anak dari penjual pecel di kampungnya. Karena itu, di sekolah, Bayu kerap dijuluki sebagai 'Pecel Boy'. Karena kerap diejek oleh teman-temannya, Bayu dan ketiga temannya yang lain: Doni (Joshua Suherman), Yayan (Tutus Thomson), dan Nando (Brandon Salim) memupuk impian untuk memiliki sebuah Band. Dengan tekad, bakat dan kemampuan yang mereka punya, terbentuklah YOWIS BEN.

Di satu sisi, niat lain Bayu membentuk Yowis Ben adalah karena ingin memikat seorang gadis cantik nan populer di sekolah yang bernama Susan (Cut Meyriska). Sebuah kisah sederhana yang penuh makna, Mungkin inilah kalimat singkat yang cocok menggambarkan film komedi berbahasa Jawa ini.

Meski ide ceritanya terkesan klise dan mudah tertebak, tapi dengan balutan guyonan khas Jawa Timur, menjadikan film ini tidak henti-hentinya mengundang tawa dari awal sampai akhir. Komedi memang mempunyai kekuatan tersendiri dalam sebuah cerita. Bahkan ketika kualitas ceritamu itu berada dalam tingkat terburuk sekali pun, jika kamu memasukkan unsur komedi di dalamnya, maka selamatlah.

Bukan berarti aku mengatakan bahwa kualitas cerita film ini jelek ya. Bukan.

Selain itu, dunia remaja yang sarat akan keinginan untuk bermimpi dan ambisi mendapatkan pujaan hati sangat tersampaikan di film ini. Kita bisa belajar satu hal penting di sini; bahwa untuk menggapai keduanya, cita dan cinta, dibutuhkan satu pengorbanan utuh tanpa perlu merusak ambisi atau keinginan yang lain.

Dan tentang seberapa besarnya arti persahabatan yang disampaikan di film ini, jangan kalian tanyakan lagi.

ALUR CERITA YANG CUKUP CEPAT

Ada beberapa ekspektasi yang tidak aku dapatkan di film ini. Maaf sebelumnya, mungkin ini hanya tentang 'apa yang menjadi unek-unekku'. Dan akan sangat tidak enak jika tidak disampaikan, kan? Kalian bebas untuk tidak setuju dengan pendapatku.

Aku merasa alur ceritanya terlalu cepat. Bahkan aku tidak bisa merasakan bagaimana chemistry Bayu dan Susan yang sudah kubayangkan akan sangat nampol dan sweet. Tidak banyak scene yang menunjukkan  bagaimana pendekatan-pendekatan yang dilakukan Bayu kepada Susan. Atau mungkin, aku tidak menemukan bagaimana hubungan keduanya bermula dan bisa menjadi dekat. Tiba-tiba saja, keduanya sudah berpacaran, tanpa ada kabar jelas tentang bagaimana akhir hubungan Roy dan Susan sebelumnya.  Sekali lagi aku ingatkan, kalian bebas untuk tidak setuju dengan pendapatku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun