Atau alternatif kedua mencari Julian dan memaksanya membayar? Tetapi bagaimana mencarinya? Atau pilihan terakhir: membayar menebus dokumen tersebut? Masalahnya saya tidak punya di tangan uang segitu. Kurang. Kepada siapa saya mengadu? Kepada siapa saya meminta pertolongan? Seperti semua sahabat tahu, ternyata pilihan ada di diri kita sendiri. Benar kan?
Ada 3 pilihan yang diambil dan harus di lakukan salah satunya, segera.
Karena saya terdesak, saya pilih yang kedua. Saya cari Julian. Saya punya akses untuk hal itu dan setelah mengecek imigrasi, dapat dipastikan bahwa dia sedang tidak di Indonesia. Dia ada di luar. Bisa jadi juga tidak di Singapura. Lalu saya cek Interpol dengan akses saya, dia ada di Singapura. Tanpa pikir panjang, saya berangkat langsung ke Singapura bawa badan dengan paspor khusus.
Hari kelima sebelum transaksi, saya tiba di Singapura pesawat siang. Sendirian. Saya sudah dapat alamatnya, saya kejar. Di rumahnya tidak ada, ada di kantor, saya kejar juga. Lagi keluar juga, saya balik lagi ke rumahnya, saya tunggu di sekitar rumahnya.
Hingga malam sekitar jam 10-an belum juga datang. Karena emosi, saya grasak-grusuk. Entah iblis apa bersama saya, saya sangat murka dan terus memompa amarah saya. Rasanya saat itu saya sudah tidak ada takutnya sama sekali. Emosi saya memuncak ..
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H