Mohon tunggu...
Politik

Menuju Pilkada Rasa "Pilpres" DKI 2017

25 September 2016   20:56 Diperbarui: 25 September 2016   21:07 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat inilah warga digemparkan tidak hanya berita mengenai Garut yang diterjang banjir bandang akan tetapi berita yang sangat eksis dari zaman ke zaman ialah Pilkada DKI Jakarta. Pilkada yang diselenggarakan 5 tahun sekali ini selalu mengguncang heboh warga Jakarta bahkan media di seluruh Tanah Air. Pilkada yang diselenggarakan ini akan membuktikan siapa yang akan menduduki jabatan orang nomor 1 di Jakarta. Sudah tak khayal bahwa polemik yang ada di Jakarta memang selalu muncul baik itu masalah banjir, kemacetan, dan penggusuran lahan. Dari masalah yang setiap tahun pasti selalu menerjang Ibukota Indonesia ini membuat para politikus-politikus Indonesia berniat untuk memimpin Jakarta. Masalah banjir, kemacetan, bahkan penggusuran lahan memang sudah menjadi kodrat yang akan tetap terus dialami oleh warga Jakarta, baik siapapun itu pemimpin nya masalah yang memang sudah melekat ini tetaplah terus datang bahkan harus menjadi suatu kebiasaan sekaligus kewaspadaan yang dipersiapkan oleh warga Jakarta. 

Gubernur DKI Jakarta saat ini Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering dipanggil "Ahok" sudah melakukan banyak modifikasi sekian rupa terhadap permasalahan kota Jakarta ini baik dengan membuat waduk , membersihkan sungai untuk mencegah terjadinya banjir yang terus datang setiap tahunnya. Masalah kemacetan pun tidak dapat dihindari dengan seiring membludaknya jumlah kepadatan manusia, dan faktor tidak saling percaya diantara satu sama lain, faktor jumlah volume kendaraan inilah yang menjadi sebab utama timbulnya biang kemacetan karena menumpuknya suatu kendaraan pada jam-jam yang bersamaan pula, faktor lain timbulnya kemacetan ialah tidak percaya nya antara individu dengan individu lainnya sehingga menimbulkan yang namanya kepadatan kendaraan. 

Polemik yang baru-baru ini muncul ialah penggusuran lahan, penggusuran ini dialami oleh warga yang bertempat tinggal di bantaran sungai dengan alih bahwa mereka lah yang menyebabkan banjir pada setiap tahunnya yang dituduhkan seperti membuang sampah sembarangan di sungai, semakin kecilnya diameter sungai karena pemukiman mereka. Ketiga dan dari banyak faktor itulah yang membuat pejabat kita menjadi niat untuk "mengubah" Jakarta. Dalam Pilkada DKI 2017 ini terdapat banyak peminat baik dikalangan Politisi, Musisi, bahkan Perwira TNI, mereka semua diusung oleh setiap Partai Politik. Keunikan terjadi ketika diumumkankan bahwa pasangan tersebut ialah Ahok-Djarot, Anies Baswedan-Sandiaga, Agus H Yudhoyono-Sylviana. Kita tahu sendiri bahwa Ahok-Djarot yang kini sedang memimpin Jakarta sudah bisa membuktikan banyak pada warga Jakarta. Mengesampingkan pada pasangan Ahok-Djarot, kita melihat dari dua pasangan baru yang bisa dikatakan sebagai wajah pendatang baru  yang kini sedang lagi trend-trend untuk bersaing dengan yang lain. 

Dimulai dari sosok Anies-Sandiaga, mereka ialah seorang yang dikatakan sebagai saingan berat pasangan Ahok-Djarot nanti di 2017 dilihat dari sisi positif mereka pun sudah banyak pengalaman yang menyertai bersama mereka apalagi terdapat mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kabinet Kerja yaitu Anies Baswedan. pasangan ini didukung dan diusung oleh 2 partai koalisi yaitu Gerindra dan PKS. Pasangan yang selanjutnya ialah pasangan yang mungkin hanya ikut-ikutan dalam acara akbar setiap 5 tahun ini, yang mungkin hanya bertujuan untuk memecah suara antara Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga, mereka Agus-Sylviana pasangan yang rela untuk melepas jabatan mereka yang sedang diemban, baik Agus H Yudhoyono yang melepas karir Perwira TNI dengan pensiun di pangkat Mayor dan begitu pula dengan Sylviana yang rela melepas jabatan sebagai Pegawai Negeri Sipil. Dikatakan bahwa, "SBY itu ahli strategi, itu diakui oleh banyak pihak termasuk TNI. 

pendapat itu banyak juga saya dengan dari senior-senior SBY atau yang satu angkatan" ujar mantan Ketua DPR Marzukie Ali dalam keterangan pers nya, Jum'at (23/9), dan "Hasil survei jelas, elektabilitas Ahok semakin menurun, trend menurun ini bahaya, kalau tidak ada sesuatu yang luar biasa tidak mungkin trend itu bisa direbound. Ditambah lagi organisasi anti Ahok semakin berkembang, sudah sangat Massive dari kampung ke kampung, itu semua pasti dalam pantauan SBY" ujarnya. Dalam hal ini penting dikatakan bahwa pasangan yang diusung oleh Demokrat ini tidak sepintas hanya menjadi bumerang bagi calon-calon lainnya melainkan tetap bersaing dengan mengandalkan strategi dari Cikeas. "Artinya ada peluang, ada momentum yang bisa dimasuki SBY, untuk memenuhi ambisinya melanjutkan kekuasaan kepada putra yang memang sudah disiapkan. Yang jelas, Agus tidak banyak peluang berkarier di TNI karena tidak ada dalam lingkaran kekuasaan lagi," ujarnya. Dalam Pilkada tahun 2017 nanti akan diperlihatkan siapakah yang layak untuk "mengubah" DKI ini kembali menjadi Ibukota yang dicintai oleh warga Jakarta dan seluruh Indonesia.

Pendapat saya sebagai penulis agar mereka yang telah diamanatkan untuk menduduki sebuah tanggung jawab yang besar untuk bisa mengembalikan keindahan kota Jakarta seperti semula yang minimal agar tidak terlalu parah untuk sebuah masalah banjir, kemacetan dan yang lain. Pemimpin yang tidak hanya gila akan jabatan saja melainkan "gila" untuk sebuah perubahan kearah yang lebih baik. Pilkada yang sekali lagi dibilang sebagai persaingan yang bukan hanya antar calon saja melainkan antar Ketua Umum antar Parpol yang menimbulkan bahwa Pilkada ini ialah Pilkada rasa Pilpres. Penulis disini mengkaitkan pula konteks Pilkada DKI ini dengan Kepentingan Nasional yang terdefinisikan secara deskriptif  yaitu, tujuan  yang harus dicapai oleh  suatu bangsa secara tetap melalui kepemimpinan pemerintah (Paul Seabury).

Nama                          : Muhammad Iqbal Fadillah

NIM                             : 07041381621100

Dosen Pembimbing : Nur Aslamiah Supli., BIAM, M.Sc

Prodi                           : Hubungan Internasional/B (Palembang)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun