Mohon tunggu...
Emran Adam
Emran Adam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa prodi Pend. Bahasa Arab, Universitas Negeri Semarang. Pemerhati Sepakbola dan pembelajar Lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Secercah Cahaya untuk Persepakbolaan Indonesia

4 Juni 2023   19:56 Diperbarui: 4 Juni 2023   20:11 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia, RRI

PSSI selaku federasi tertinggi sepakbola Indonesia lambat laun telah menunjukkan 'keseriusannya' dalam hal mengelola sepakbola Indonesia. Pernyataan itu diperkuat lewat itikad baik PSSI dalam membenahi sepakbola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, baik di level klub maupun tim nasional.

Menurut saya sepakbola Indonesia memang telah berkembang cukup pesat dalam kurun beberapa tahun terakhir, semua elemen dalam persepakbolaan Indonesia seakan bahu membahu dalam memajukan sepakbola.

Di level klub, Sepakbola Indonesia kini bisa dibilang tengah menuju kearah yang lebih profesional. Dimana tidak sedikit Klub di liga Indonesia telah mencoba untuk meningkatkan level profesionalitas mereka, lewat berbagai cara seperti menunjuk pelatih kaliber dan merekrut pemain grade A.

Dalam pandangan saya, baik di level klub maupun tim nasional kini sepakbola Indonesia telah menunjukan progres yang sangat meyakinkan. Dimana di level klub, kedatangan pelatih sekaliber Luis Milla dan Thomas Doll seakan menjadi bentuk keseriusan klub di Indonesia untuk berbenah, disisi lain hampir semua klub kini berani memberikan kesempatan untuk pemain muda mendapatkan pengalaman bermain di level tertinggi sepakbola Indonesia.

Selain di level klub, PSSI juga secara runtut menunjukkan perbaikan positif di badan tim nasional Indonesia, sehingga kini hasil nyata yang bisa diraih adalah kabar baik bahwa timnas Indonesia kini berada di ranking 149 FIFA, juga tak lupa keberhasilan Regenerasi yang sukses mengantarkan Timnas Indonesia meraih gelar SEA Games setelah 32 tahun Nil gelar.

Sepakbola Indonesia seakan menunjukkan wajah baru dalam kurun beberapa tahun terakhir, dimana permainan atraktif di segala kelompok umur seakan menjadi identitas tim Garuda. Mampu tampil lepas dan menawan kontra Jordania maupun Curacao adalah sebuah interpretasi dari 'ketekunan' para atlet dan federasi dalam membentuk timnas yang kuat.

Dalam hemat saya, Indonesia kini seperti menjadi kekuatan baru di asia. Tampil dengan wajah baru yang didominasi talenta muda yang sebagian besar di dorong untuk abroad di liga yang kualitasnya lebih kuat dari Indonesia adalah sebuah revolusi terbesar di sepakbola Indonesia.

Menurut saya juga Performa meyakinkan yang ditunjukkan tim Garuda baik itu kontra Jordania, Kuwait, Thailand maupun Curacao adalah buah dari kesabaran dari proses regenerasi, dimana keberanian Shin Tae Yong untuk memotong satu generasi, kini telah membuahkan hasil.

Dalam beberapa tahun kedepan, sebagai bentuk dari bagian revolusi persepakbolaan Indonesia. PSSI kini telah menargetkan bahwa Indonesia bisa tampil di Piala dunia dengan jalur kualifikasi, yang diawali dengan tingkatan umur. tak kurang dari itu, PSSI juga berharap di tahun 2037 Indonesia Bisa berada di posisi 45 FIFA.

Saya berani menyimpulkan bahwa ini merupakan mimpi besar yang realistis dan rasional sebagai bentuk tujuan jangka panjang, dimana dengan segala potensi yang dimiliki bangsa ini bukan tidak mungkin untuk berbicara banyak di level yang lebih tinggi lagi. Dimana dalam pandangan saya, jika langkah positif yang sekarang berjalan tidak berubah sedikitpun, maka bukan tidak mungkin Indonesia tampil di gelaran akbar piala dunia suatu saat nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun