Mohon tunggu...
Kornelis Joh. Don Bosko Beding
Kornelis Joh. Don Bosko Beding Mohon Tunggu... Mahasiswa - Gunakanlah tawamu dengan benar, jangan menertawai hal-hal yang tidak benar

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Buat Tuan Putin

3 Maret 2022   01:32 Diperbarui: 3 Maret 2022   01:51 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tanya pada Ibuku, mengapa hari ini tidak seperti biasanya? Di jalanan sana hanya ada pria-pria bersenjata sibuk menggotong orang-orang yang subuh tadi kulihat tergeletak di jalanan saat sirine berbunyi dan kita serentak berlari kencang tak peduli menuju stasiun?

Lalu Ibuku menatap wajahku yang kebingungan, menenangkanku yang merengek dan berbisik di telingaku,"Husss,diam Nak. Kita sedang tidak baik-baik. Ayahmu belum kembali dan mari kita berdoa semoga Ayahmu lekas kembali."

"Rusia telah menyerang kota kita, rumah kita telah hancur, sekolahmu sudah roboh, tanah lapang tempat kamu bermain bola telah menjadi lautan abu. Buku-buku pelajaranmu serta bola yang sering kau mainkan mungkin telah menjadi debu. Pun Gereja barangkali."

"Kita sedang tidak baik-baik. Ayahmu pergi mengangkat senjata, berjuang dengan pria-pria pemberani di luar sana untuk mempertahankan negara kita. Banyak nyawa tak terselamatkan, mungkin juga teman-temanmu. Sementara kita aman disini."

Tuan Putin, bisakah Anda merasa apa yang sedang kami rasa? Kami tidak ingin berperang. Begitu pula dengan Ayahku yang pergi dan belum kembali. Kami hanya orang-orang biasa yang tidak mengerti dengan masalah ini. Jalanku masih panjang.

Masih banyak cerita yang ingin ku tulis dalam sejarah hidupku, tetapi bukan kisah pahit seperti hari ini. Aku terlalu kecil untuk diajarkan kebencian. Aku terlalu kecil untuk menjadi korban dari perang.

Apalagi kalau sampai harus ditinggalkan oleh Ayahku, atau saja mungkin Ibuku. Aku tidak pernah bermimpi tentang perang, jadi hentikan sudah peperangan ini. Aku hanya ingin bersekolah, bermain bola dengan teman-temanku dan menjadi sukses untuk semua orang.

Kupang, 26 Februari2022_St. Lucifer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun