Mohon tunggu...
Kornelis Joh. Don Bosko Beding
Kornelis Joh. Don Bosko Beding Mohon Tunggu... Mahasiswa - Gunakanlah tawamu dengan benar, jangan menertawai hal-hal yang tidak benar

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Murkah Sinabung

27 Mei 2016   23:48 Diperbarui: 27 Mei 2016   23:59 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika lahar panasmu membakar
Hijau yang membentang serentak menguning layu
Batang-batang kokoh roboh seperti tak berakar
Seperti hanya ada kulit yang berdiri tanpa kayu

Amarah menjadi satu dalam gumpal awan panas
Muntahkan sejuta kekesalan atas ketidakpedulian
Di puncakmu tak ada lagi putih seputih kapas
Yang dulu terus menyiram bumi dengan hujan

Dan embun pagi kini hilang tak berbekas
Bening sungai yang mengalir kini keruh berlumpur
Debu-debu beterbangan bebas dan lepas
Kemakmuran hilang dari lerengmu  yang subur

Paradae tangis histeris jadi lantunan lagu setiap detik
Keluh sesal jadi simfony tanpa akhir yang terus melangkah
Denting nada kesombongan pun remuk tak berkutik
Pada kaki puncakmu yang benar-benar murkah

#Jogjakarta,27 Mey 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun