Mohon tunggu...
Nenny Lestari Sinaga
Nenny Lestari Sinaga Mohon Tunggu... pendidik -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Benar Adanya

24 Januari 2017   18:02 Diperbarui: 24 Januari 2017   18:17 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Benar, ketika hati dirundung pilu

Segala hal di hari deoan tampak meragu

Cinta, asa, impian menjadi semakin tabu

Canda tawa hanya angin lalu

Cerita motivasi hanyalah dongenganmu

Taklah cukup membuat menyala oborku

 

Benar, tawaku membahana melihat konyol lakonmu

Setelahnya, justru tak berbekas, semu

Benar, semangat menyala ketika kudengar untaian kata yang menutrisi jiwa

Tetapi setelahnya, habis dimakan cacing-cacing asa

 

Dan, oborku mulai mencari pemantik

ketika ia melihat hidup dalam setiap kematian

Oborku semakin menggila,

Ternyata ada nyala yang tak pernah surut

 

Ternyata canda tawa, motivasi yang menutrisi benar adanya

Ada pada dia, mereka pejuang kehidupan yang memilih jalan kepada kematian yang syahdu.

 

SeiBelutu 23Januari2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun