Mohon tunggu...
Nenny Lestari Sinaga
Nenny Lestari Sinaga Mohon Tunggu... pendidik -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guruku Pulanglah

25 November 2016   11:54 Diperbarui: 25 November 2016   12:47 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guruku tersayang, kau pergi ke mana

Aku merindukanmu

Tak sudikah engkau mengajarku

Tak sudikah engkau membebaskanku dari kebodohan ini?

Oh guruku aku merindukanmu

Reff: Guruku tercinta, pulanglah

Aku merindukanmu

Sayangilah aku cintailah aku, setulus hatimu

Pengabdianmu akan kubingkai

Indah di sanubariku

#bisa dilihat : https://www.youtube.com/watch?v=dp2qdki42ds&feature=youtu.be atau https://youtu.be/dp2qdki42ds

Itu adalah lagu yang diciptakan dengan pengetahuan musik yang sangat minim. Hanya dengan logika berpikir bahwa setiap bunyi punya nada, maka terciptalah lagu di atas.

Lagu yang menjadi jembatan manis bagiku dan siswaku di pedalaman Asmat Papua. Kala itu memang program yang kuikuti hanya memberikanku waktu setahun mengabdi di daerah tertinggal untuk kemudian masuk bangku perkuliahan mendalami profesi guru. Lagu itu bercerita guru yang sering mangkir dari tugas, supaya kembali mebjalankan marwah. Sejatinya murid sangat merindukannya dan bekal hidup yang akan diberikannya.  

Guru adalah profesi yang sangat penting. Karena merekalah obor negara ini di samping profesi lain. Mengemban tugas mencerdaskan anak bangsa. Cerdas intelektualnya, cerdas pula emosinya begitu pun sikap dan tutur bahasa. Anak bangsa yang akan menduduki posisi penting untuk negara maupun dunia yang lebih baik.

Marwah guru tidaklah main-main. Digugu dan ditiru sungguh sulit. Banyak guru yang mampu mengemban marwah itu, tak hanya sekedar menjalankan kewajiban untuk memperoleh hak. Tapi profesi guru membawanya pada satu pemahaman hidup, bahwa profesi adalah amanah, adalah ibadah, adalah ikhlas, adalah kerja keras, adalah kecintaan.

Banyak pula guru yang hanya menyandang sebuah profesi tanpa menghidupinya. Maka jadilah guru yang tidak mau ambil pusing. Jadilah guru yang selalu mengeluh. Jadilah guru yang selalu merasa kurang. Jadilah guru yang menyalahkan orang lain. Karena hanya kewajiban yang mendatangkan hak. 

Lagu di atas, kami dendangkan untuk menggugah hati guru yang belum amanah. Yang belum mau memberikan hati dan jiwa untuk profesinya. Yang jiwanya masih melanglang buana jauh dari sosok guru, pulanglah kembali ke marwahmu anak didik merindukanmu. Dan akan terpatri namamu di dalam setiap hati. Pulanglah kembali ke marwahmu wahai guruku.

Menjadi guru adalah kewajiban sekaligus hak. Karena setiap orang adalah guru sekaligus murid dan alam raya menjadi sekolah tanpa batas. Semua kita adalah pembelajar.

Guru pun bukan dewa yang turun dari angksa ke 7, mereka juga kadang salah. Tapi guru akan rela berguru dari pengalaman sehingga semua akan menjadi perbaikan diri. 

Selamat Hari guru para guru.

Ini harimu, hari di mana mengingatkan untuk pulang. Melihat kedalaman hati untuk memompa energi baru, mendidik anak bangsa dengan ikhlas dan semangat.

Tuhan memberkati setiap hati yang mau berusaha. Hati para guru pengemban tugas pencerahan untuk mencapai kesejahteraan dengan damai.

Salam dari calon guru yang akan tetap menjadi muridmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun