Mohon tunggu...
Dr. Dwi Suryanto
Dr. Dwi Suryanto Mohon Tunggu... Dosen - CEO Borobudur Training and Consulting

Direktur Borobudur Training & Consulting | Doktor bidang Leadership | Penulis buku Transformational Leadership | http://borobudur-training.com/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Layanan Pelanggan untuk UKM: Menciptakan Loyalitas di Pasar yang Kompetitif

29 November 2023   08:38 Diperbarui: 29 November 2023   09:12 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau ambil contoh toko pakaian lokal, di mana setiap kain, setiap jahitan, berbicara tentang individualitas. Di sini, personalisasi mungkin berarti menawarkan layanan konsultasi gaya, atau menciptakan desain yang disesuaikan. Layanan di toko ini bukan sekedar transaksi, melainkan perjalanan personal dalam menemukan ekspresi diri melalui busana.

Dalam dunia UKM, personalisasi adalah kanvas di mana setiap pincel layanan meninggalkan jejak yang mendalam. Ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan, tetapi tentang menciptakan momen, sebuah cerita yang akan diingat dan diceritakan kembali. Dengan setiap layanan yang dipersonalisasi, UKM tidak hanya membangun loyalitas, tetapi juga mengukir tempat di hati pelanggan mereka.

Maka, dalam babak personalisasi ini, UKM menyulam narasi layanan mereka dengan benang-benang yang berwarna-warni, masing-masing mewakili pelanggan yang berbeda, namun semuanya terjalin dalam harmoni yang sempurna. Di sinilah seni layanan pelanggan bertransformasi menjadi pengalaman yang melampaui harapan, meninggalkan jejak yang tidak terlupakan dalam kisah hidup pelanggan.

IV. Pemanfaatan Teknologi dalam Layanan Pelanggan

Dalam era digital yang merajalela, teknologi menjadi pelayan setia bagi UKM dalam memelihara taman layanan pelanggan. Bagai tongkat sihir, alat digital dan media sosial menyulap cara interaksi dengan pelanggan, membuka dimensi baru di mana setiap sentuhan layanan menjadi lebih hidup, lebih dinamis.

Media sosial, dengan jaringannya yang luas, layaknya benang Ariadne yang menghubungkan UKM dengan dunia luar. Platform ini menjadi panggung dimana UKM dapat berkomunikasi, berbagi cerita, dan mendengarkan narasi pelanggan mereka. Dari setiap tweet hingga setiap unggahan Instagram, UKM dapat membangun cerita merek yang menarik dan interaktif, menyentuh hati audiens mereka dalam cara yang tak terduga.

Alat digital, di sisi lain, seperti alat sulap yang mengubah kompleksitas menjadi kesederhanaan. Contoh pemanfaatannya adalah penggunaan Customer Relationship Management (CRM) yang berfungsi seperti peta bintang, membantu UKM menavigasi langit pelanggan mereka dengan lebih cermat. Dengan CRM, setiap interaksi, preferensi, dan umpan balik pelanggan tercatat, memungkinkan UKM untuk memberikan layanan yang tidak hanya cepat tetapi juga intuitif.

Misalkan sebuah UKM di bidang perhotelan. Dengan menggunakan CRM, mereka dapat melacak preferensi tamu sebelumnya, seperti pilihan bantal atau menu sarapan favorit. Saat tamu kembali, hotel ini dapat menyambut mereka dengan sentuhan personal yang memperdalam kesan hangat dan kenyamanan, layaknya kembali ke rumah.

Atau, lihatlah sebuah toko buku lokal yang menggunakan media sosial untuk terhubung dengan komunitas pembacanya. Mereka mungkin mengadakan diskusi buku virtual, atau menggunakan polling di media sosial untuk memilih judul buku selanjutnya yang akan ditampilkan. Di sini, teknologi bukan hanya alat, melainkan jembatan yang menghubungkan hati dan pikiran.

Di akhir bab ini, jelaslah bahwa teknologi dalam layanan pelanggan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Bagi UKM, mengadopsi alat digital dan media sosial berarti menyelami laut yang lebih dalam dari interaksi pelanggan, menangkap ikan-ikan kesempatan dalam jaring inovasi dan kreativitas. Dengan cara ini, mereka tidak hanya bertahan dalam arus perubahan, tetapi juga berlayar dengan gagah di lautan kompetisi.

V. Membangun Hubungan Jangka Panjang dengan Pelanggan

Bagi UKM, membangun hubungan dengan pelanggan bukanlah peristiwa singkat layaknya petir di langit musim panas; itu lebih mirip dengan merajut selimut yang hangat, di mana setiap rajutan adalah momen interaksi yang memperkuat ikatan antara bisnis dan pelanggan. Di jantung dari semua ini terletak loyalitas dan kepercayaan, dua pilar yang menopang kastil hubungan jangka panjang.

Teknik untuk menumbuhkan loyalitas sering kali tersembunyi dalam tindakan sederhana: mendengarkan dengan hati, merespons dengan kepedulian, dan bertindak dengan integritas. Seperti pohon yang ditanam, kepercayaan pelanggan tumbuh dari tanah kesabaran dan dirawat dengan kejujuran. Di sini, setiap keluhan ditanggapi bukan sebagai beban, tetapi sebagai kesempatan emas untuk menunjukkan ketulusan dan keandalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun