Mohon tunggu...
Borneo Journal
Borneo Journal Mohon Tunggu... -

Mencari kebenaran di balik orang jahat seakan berbuat benar, penulis opini di beberapa media harian daerah............

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bupati Termuda Jadi TO

17 April 2011   11:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:43 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disaat dia (Bupati Termuda) ingin wujudkan impian masyarakat,  cobaan dan rintanganpun selalu datang silih berganti, bak terpaan ombak di kuta Bali, berderu, menyelingsir, dan kadang memecah konsentrasi. Namun itulah sebuah resiko jika kita berbeda dengan elit parlemen, apapun yang kamu perbuat dikaca mata mereka selalu salah, cuih (ludah dan dahak saya muntahkan)  saya benci politik kalau hanya untuk kepentingan pribadi. Lalu apa hubungannya dengan Bupati termuda TO? woow maksud saya TO Target Om-om, mau tahu om-om dimaksut, om-om saya yang ada di DPRD Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Baru-baru ini Bupati Termuda se-Indonesia jadi bulan-bulanan om-om, untung tidak ditelanjangi, gara-gara menyetujui kesepakatamn batas antara dua Kabupaten Tanah Bumbu dan Tanah Laut. Kok bisa? ya bisa-bisa aja terjadi, apalagi ini ada hubungannya dengan amplop, tau ngga mas amplop? kalau wartawan tidak profesinal pasti tau amplop, buat berita dapat amlop, atau e.. e.. kan beritanya entar diambil amploknya, yang begini sampah bagi profesi jurnalis. Kembali pada persolan, awalnya Bupati menyerahkan begitu saja persoalan perbatasan kepada Gubernur Kalimantan Selatan, kemudian adalah kesepakatan batas perbatasan. Tidak disanggka persoalan ini ada yang menggaungkan, nah ini juga karena amplop, yang akhirnya seakan-akan ini sesuatu masyalah yang kaya neraka aja, padahal masyalahnya tidak se seram itu. Mau tau kenapa ada yang keberatan, karena persoalan perbatasan yang letaknya diputuskan berada diwilayah Tanah Laut,  pemilik KP yang ada diperbatasan tersebut terusik, karena ijin yang dikeluarkan oleh Bupati Tanah Bumbu Sebelumnya (sebelum Bupati termuda menjabat), sementara ditempat yang sama juga ada ijin usaha pertambangan dikeluarkan oleh Bupati Tanah Laut. Pertanyaannya apakah ini kepentingan Publik (Masyarakat) atau kepentingan peribadi pengusaha tambang tersebut, kalau pertanyaan ini saya tanyakan ke anak SD, dia pasti tau itu kepentingan bisnis alias peribadi, tapi yang udah besar kok tolol ngga tau mana ranah publik mana private, nah bodoh begini bisa juga karena amplop mas..... Ternyata Bupati Termuda walau masih muda cerdas juga, dia ngga ngotot persoalan itu, karena masyalah ini tidak penting, karena banyak masalah yang lebih penting untuk dikerjakan, kata dia kenapa saya harus mikir pusing-pusing masyalah perbatasan, karena itu bukan untuk kepentingan publik. Lalu kenapa om-om ko rame-rame perjuangkan masyalah kepentingan pribadi pengusaha tambang, wah nih om-om DPRD Tanah Bumbu jangan-jangan ada amplop ya om.... he he he Kabupaten yang lucu dan aneh.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun