Â
Boonaz R: "Ayo, biarkan kami membuat sebuah cerita yang melibatkan teka-teki dan kekocakan. Siapa tahu, mungkin itu akan membantu mengatasi ketakutan kita!"
Â
Mereka pun bergegas menuju ke taman desa, duduk bersama di bawah pohon rindang, dan mulai merancang cerita mereka dengan penuh semangat.
Â
Boonaz E: "Baiklah, di dalam cerita kita, kita akan menjadi keluarga yang menghadapi ketakutan rejeki sedikit. Tetapi, kita akan menemukan bahwa di balik ketakutan itu, ada banyak kekayaan yang tak terduga!"
Â
Boonaz J: "Tepat! Dan saat kita berusaha mengatasi ketakutan itu, kita akan saling melemparkan teka-teki lucu untuk membantu kita melewati rintangan!"
Â
Boonaz K: "Haha, aku suka ide itu! Jadi, misalnya, ketika kita berjalan di hutan, kita menemukan seekor burung yang bisa mengucapkan teka-teki. Dan kita harus menjawab dengan benar untuk mendapatkan hadiah!"
Â
Boonaz I: "Oh, itu pasti akan sangat menyenangkan! Aku suka teka-teki!"
Â
Dengan semangat yang membara, saudara-saudara Boonaz mulai menulis cerita mereka yang penuh dengan humor, teka-teki, dan petualangan yang tak terduga. Mereka tersenyum lebar dan berharap cerita mereka akan membawa tawa dan kebahagiaan kepada siapa pun yang membacanya.
Seiring cerita berjalan, mereka menemukan bahwa ketakutan rejeki sedikit sebenarnya adalah hal yang bisa diatasi dengan sikap yang positif dan kecerdasan mereka. Dalam perjalanan mereka, mereka bertemu dengan berbagai karakter unik yang memberikan teka-teki dan tugas yang menguji kecerdasan mereka.
Di dalam hutan yang lebat, mereka bertemu dengan Seekor Burung Teka-teki yang bijak dan cerdik. Burung itu berkata, "Hai, saudara-saudara Boonaz! Aku punya sebuah teka-teki untukmu. Jika kamu bisa menjawab dengan benar, aku akan memberimu petunjuk berharga untuk menemukan harta karun yang tersembunyi di hutan ini!"
Boonaz E dengan cepat menjawab, "Tentu saja! Berikan teka-tekinya!"
Burung itu tersenyum dan bertanya, "Siapakah orang yang selalu mengejar-ngejar uang, tetapi tak pernah bisa mengejar-ngejar kebahagiaan?"