Jika anak perempuan bermain masak masakan dengan menggunakan mainan yang ada di rumah. Ia akan memperagakan mencuci sayur, memasak dan menghidangkan. Pertanyaannya, siapa yang akan membantu memasak, siapa yang akan mencicipi hasil masakannya ?
Tokoh tokoh alfabet menjawab pertanyaan pertanyaan di atas. Mereka hadir melengkapi semua mainan yang ada di rumah. Mereka bisa diperankan menjadi supir, penumpang, penonton, membantu masak dan mencicipi hasil masakan.Â
Bunda atau ayah bisa mengarahkan permainan agar cerita semakin  terarah dan edukatif, dengan memanfaatkan mainan yang ada di rumah dan melengkapinya dengan tokoh tokoh alfabet.
Contoh, Judul cerita jalan jalan ke puncak naik mobil. Tentukan siapa yang akan menjadi sopir ? Taruhlah si S di bagian depan mobil, sebagai sopir, lalu si T dan si U di bagian belakang. Siapakah yang akan memimpin berdoa sebelum berangkat ke puncak.Â
Beri kesempatan balita untuk memimpin doa, bunda dan ayah menuntunnya. Apakah perjalanan menuju puncak lancar ? Â Arahkan cerita agar perjalanan tidak lancar, mungkin macet atau hujan deras atau bensin hampir habis, agar cerita makin seru, ada petualangan dan memancing imajinasi anak untuk belajar mencari solusi.Â
Tiba ditempat SPBU, ternyata antri panjang. Siapa yang akan jadi petugas pengisian bahan bakar ? Taruhlah dan peragakan si V sedang bekerja mengisi  bahan bakar ke mobil. Dan seterusnya, bunda atau ayah bisa mengembangkan cerita ini.
Nasihat artinya ajaran yang baik. Bisa ajaran tentang perilaku atau sikap, berbicara, berdoa, makan, bergaul, belajar, berpakaian, dan lain lain.Â
Si N berkata,"Contoh, Bunda sedang menasihati si D yang akan memimpin doa sebelum tidur. "si D, jika kamu memimpin berdoa, ucapkan setiap kata dengan jelas, dan jangan buru buru". Nasihat Bunda kepada si L. "Baik bunda, aku akan berdoa pelan pelan". Jawab si D.Â
Nasihat bisa disampaikan lewat puisi, film, atau dongeng. Jadi semakin bervariatif tema dongeng, semakin bervariarif pula nasihat yang bisa disampaikan lewat dongeng. Semakin rajin bercerita untuk balita, berarti semakin banyak ajaran ajaran yang baik yang bisa disampaikannya.
Si O berkata,"Orang tua juga suka mendengarkan cerita. Mungkin saat saudaranya berkunjung ke rumah dan mengobrol. Â Di awali dengan saling memeluk dan mengucapkan apa kabar, mulai mengalirlah cerita.Â
Dari cerita yang paling sederhana hingga cerita yang serius. Ada yang bercerita tentang  enaknya mimuman kopi dan menu sajian yang disuguhkan, tempat dan budaya yang baru saja mereka kunjungi, atau cerita tentang anak anak mereka. Dengan bercerita suasana silahturahmi  menjadi akrab dan hangat. Jika orang tua aktif bercerita saat berkumpul keluarga, ayo bunda ayo ayah bercerita juga untuk balita.