Faktanya ! Cara mengenalkan suatu kata atau benda kepada balita yang paling efektif adalah dengan cara mengulang. Nah dengan cara bercerita atau mendongeng, pengulangan ucapan suatu kata atau benda terjadi. Para orang tua setujukan ?
Si F berkata,"Bahwa semakin sering suatu kata atau benda didengar oleh balita. Maka kata kata yang diucapkan itu akan melekat dalam pikiran balita ? Tokoh tokoh alfabet selalu mengajarkan sesuatu yang baik.Â
Kata yang baik, sifat yang baik dan perbuatan yang baik. Sesuatu yang bisa ditanamkan dalam hati dan pikiran balita. Dengan begitu akan berkembang pula imajinasi imajinasi yg baik dalam diri anak.
Si G berkata,"Gambar adalah media yg baik untuk bercerita. Gambar warna warni, ini yg disukai balita. Namun Jika ada gambar warna warni yg bisa diperagakan untuk media bercerita, tentu hal ini jauh lebih baik.Â
Alat peraga cerita yang bisa dipegang, lalu diperagakan sesuai peran dan alur cerita, seolah olah sedang tidur, berdoa, bernyanyi, lari, mengendarai mobil, terbang, melompat dan lain lain. Tokoh tokoh alfabet adalah boneka warna warni sebagai alat peraga cerita. Kehadirannya untuk para balita, ayah bunda, dan mereka yang menyukai dan sedang belajar bercerita.
Si H berkata,"Hari hari bisa dijalani bersama tokoh tokoh alfabet. Seperti yang di katakan oleh si F; dengan cara pengulangan, balita akan lebih cepat mengenal tokoh tokoh alfabet dan ucapan suatu huruf. Selain mendongeng, ayah bunda bisa meletakkan beberapan susunan tokoh tokoh alfabet, di beberapa ruang di rumah.Â
Misalnya di dekat tempat tidur ada si A, di ruang makan ada si B dan di toilet ada si C. Atau di beberapa ruang dipajang tokoh si A, si B dan si C. Tergantung ayah bunda yang mengatur, sesuai imajinasinya. Atau mungkin di dashboard mobil dipajang tokoh tokoh alfabet si B, Si A, si N, si D, si U, si N, si G. (BANDUNG), karena mungkin mobil sedang jalan jalan menuju kota Bandung, dimana si balita bersama ayah bunda ada di dalam mobil.
Si I berkata,"Ide cerita bisa didapat dari berbagai macam sumber. Â Membaca buku, koran, majalah atau blog kompasiana di internet. Mendengarkan radio atau menonton film.Â
Namun sebetulnya ide cerita juga bisa diperoleh dari aktivitas balita atau aktivitas orang tua sehari hari. Aktivitas sehari hari itu  dikembangkan sedemikan rupa menjadi sebuah cerita, dengan memasukan tokoh tokoh alfabet ke dalam cerita tersebut. Contoh singkat; Pada hari sabtu, jam 7 pagi, seperti biasa bunda pergi ke pasar. Namun khusus hari ini bunda mengajak si L, si I, si M, dan si A. (LIMA)
"Tidak seperti biasa, mengapa bunda mengajak kami berempat  ke pasar? Tanya si L.
"Karena bunda mau masak special". Jawab bunda.