Lima tahun sekali,
Bak sirkus keliling, bertopeng nabi
Berakrobat narasi dan janji basi.
Kau datang dan pergi,
Lima tahun sekali,
Benderanya warna warni, berganti-ganti
Merah, kuning, hijau, biru sesuka hati
Kau datang dan pergi,
Lima tahun sekali,
Berteriak lantang "Aku Pancasila!"Â
Sambil kau tuding kami radikal gila
Kau datang dan pergi,
Lima tahun sekali,
Kau bilang "Aku wakilmu yang sejati!"
Meski telingamu tak sudi dengar derita kami.
Kau datang dan pergi,Â
Lima tahun sekali.
Berbekal sembako, receh dan persuasi,
Kau perkosa kami bak lonte, di pesta demokrasi.
Kau datang dan pergi,
Lima tahun sekali,
Kami gunakan suara, kau dustai kami berkali-kali,
Kami pilih tak bersuara, kau tuding kami anti demokrasi.
Kau datang dan pergi,Â
Lima tahun sekali,
Saat sirkusmu tak lagi menarik hati,
Kan kami benahi negri, tanpa dirimu lagi
Kau datang dan pergi,
Lima tahun sekali,
Jangan pergi, jika tak ingin terjadi
Tetap disini, penuhi janji, bersama kami.
Purwokerto, 30 Oktober 2023
(Dari Antologi Puisi "Dugem Pesta Demokrasi" oleh Bon Yosi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H