Salam untuk semua..
Tren harga minyak mentah di dunia beberapa kali telah menembus sejarah harga terendah 10 tahun terakhir, teknikal analyst menyebutnya break support dan mencari support baru ataupun konsolidasi beberapa waktu sehingga membentuk harga yang (mungkin) akan bertahan beberapa waktu, dan tanpa adanya "kejutan" maka harga diharapkan tidak loncat atau tidak terjun bebas ke titik support selanjutnya.
Demikianlah sedikit yang saya pahami dari tren harga dalam sebuah chart yang banyak dikutip portal berita.Â
Ingatan pada masa booming komoditas dan harga migas beberapa waktu yang lalu memunculkan harapan bahwa tidak beberapa lama lagi dunia akan melihat oil memuncaki angka USD100/barrel dan seterusnya. Faktanya, oil dalam 2 tahun terakhir menuju harga yang cukup rendah dan beberapa pendapat menyatakan oil akan berada di angka yang sangat rendah. Menakjubkan atau biasa sajakah fenomena ini ?
Lalu, masyarakat Indonesia harus berharap harga BBM turun atau berharap yang lain ?
Tidak sedikit informasi tentang perbandingan harga BBM dengan mudah didapat, bahkan harga BBM di malaysia menjadi lebih murah dibandingkan di NKRI tapi sayangnya informasi ditelan bulat tanpa memperbandingkan aspek geografis, jumlah penduduk, kemampuan APBN dan lain-lain. Saya sendiri juga demikian pemikirannya "mosok NKRI tidak bisa menurunkan harga BBM setidaknya ke posisi sebelum dinaikkan ?" Jangan lupa bahwa harga Solar Subsidi saat ini dibawah 6000 atau seprti tahun 2008-2009.
Setelah mencari-cari informasi daftar harga gasoline atau BBM di berbagai situs, saya menemukan daftar harga dari situs di bawah ini :
http://www.globalpetrolprices.com/gasoline_prices/
saya lihat dari atas sampai bawah harga gasoline dari harga termurah di venezuela sampai negara yang menerapkan harga gasoline yang (rerata) di atas Rp. 10.000, terlintas dan kaget juga saya atau mungkin tersadarkan bahwa ini bukan soal membandingkan Negara mana yang menerapkan harga minimal dan sebaliknya, saya justru memikirkan apakah Pemerintah NKRI mampu memanfaatkan momentum atau keadaan harga OIL murah ini ? apakah akan ada penghematan ? apakah akan ada momentum percepatan pembangunan prioritas dan berdampak strategis ? apakah akan ada pelayanan kepada publik di bidang transportasi umum, kesehatan dan pendidikan yang murah dan handal ?Â
Pertanyaan-pertanyaan di atas sebenarnya berlaku pula di masa harga OIL dan komoditas begitu Hot dan Sexy, akan tetapi tidak ada alasan saat itu mengharapkan harga BBM murah.Â
Masyarakat sekarang sudah mengalami seluruh dampak dari naik dan turunnya BBM, akan tetapi keluhannya tetap sama yaitu pengeluaran terus saja membengkak, ada apa ? Alasannya karena inflasi dan lain-lain. Pertanyaannya adalah inflasinya itu bisa dilawan atau hanya dikendalikan ? Apabila ada masalah yang hanya bisa dikendalikan (itupun jarang bermafaat maksimal) maka apa masalah pengeluaran masyarakat yang bisa lebih dikontrol oleh Pemerintah NKRI dan strategis ? Pembangunan di bidang Pendidikan dan Kesehatan.Â