Mohon tunggu...
Bonnita
Bonnita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Gizi

Mahasiswa Gizi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anemia Mengancam Masa Depan Remaja, Yakin Tidak Mau Dicegah?

8 Desember 2021   10:14 Diperbarui: 8 Desember 2021   10:17 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kolaborasi antara Puskesmas dan sekolah juga diperlukan. Petugas dari Puskesmas berperan dalam memberikan penyuluhan kepada siswa mengenai makanan yang baik dikonsumsi untuk mencegah anemia dan apa saja yang menjadi penghambat proses penyerapan besi yang terjadi di tubuh manusia sehingga siswa bisa berusaha untuk tidak mengkonsumsi makanan/minuman tersebut. Petugas Puskesmas juga dapat memberikan arahan kepada guru tentang anemia sehingga guru di sekolah dapat melanjutkan pemberian pendidikan kesehatan anemia bagi siswa di sekolah. Selain itu, petugas Puskesmas berperan melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan siswa sebagai upaya mencegah anemia melalui peran UKS, serta pemberian tablet tambah darah untuk rematri. 

Berdasarkan uraian diatas, diketahui bahwa meskipun pemerintah telah menetapkan regulasi mengenai pemerintah perlunya pemberian TTD untuk remaja putri setiap minggunya, prevalensi anemia pada remaja menunjukan masih cukup tingginya angka kejadian anemia pada remaja di Indonesia. Hal ini dapat dikarenakan berbagai faktor, seperti rendahnya konsumsi gizi besi yang kurang pada remaja, yang juga dapat disebabkan pengetahuan remaja dan masyarakat yang kurang tentang pangan sumber zat besi dan peran zat besi bagi remaja. Oleh karena itu, dalam mencegah terjadinya peningkatan prevalensi anemia pada remaja, diperlukan program pendidikan kesehatan dan pemberian TTD. Selain itu, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, sekolah, masyarakat, dan lembaga-lembaga yang terkait dalam pencegahan remaja anemia.

Referensi:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, 2009. Available at: [Accessedd 9 November 2021].

Khairunnisa, K., Flora, R., Idris, H., Nurlaili, dan Ikhsan. 2020. Pemanfaatan UKS dalam Pencegahan Anemia pada Anak Sekolah Dasar di Daerah Endemik Malaria. Jurnal Kesehatan Vokasional, 5(1), pp. 35-44.

Media Center Direktorat Sekolah Dasar, 2021. Optimalkan Gizi Anak Sekolah Menuju Remaja Sehat Bebas Anemia. [online] ditpsd.kemdikbud.go.id. Available at: [Accessed 9 November 2021].

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2014 Tentang Standar Tablet Tambah Darah Bagi Wanita Usia Subur Dan Ibu Hamil, Pub. L. No. 1840,2014, Berita Negara Republik Indonesia, 2014. Available at: [Accessed 9 November 2021].

Watson, F., Minarto, Sukotjo, S., Rah, J. H., & Maruti, A. K., 2019. Pembangunan gizi di indonesia. Kementerian PPN/Bappenas. Available at: [Accessed 9 November 2021].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun