Dalam pengertian tersebut dapat diambil benang merah bahwa etika merupakan bagian awal untuk membedah sifat baik dan buruk dalam tubuh manusia. Menurut Abdurezak A.Hashi etika didefinisikan sebagai, "Ethics deals with those standards that prescribe what man out to do. It also addresses virtues, duties and attitudes of the individual and the society. In addition, ethics is related to customs, traditions as well as beliefs and worldviews.", Artinya, etika adalah standar hidup bagi siapa saja, yang juga membahas tentang kebajikan perihal tugas dan hidup masyarakat. Selain itu, etika juga terkait dengan adat istiadat, tradisi serta keyakinan dan pandangan dunia.Â
Dalam Islam etika merupakan representasi keimanan seseorang karena etika Islam disaring dari ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah baik lewat perkataan dan kebiasaan dan tingkah lakunya, sehingga pembentukan etika itu kunci dari seseorang itu berakhlak atau tidak. Etika Islam sebagai satu disiplin yang lengkap hadir pada setiap persoalan etika, meliputi: konseptual, praktikal, normatif, applikatif dan lain-lain. Atas dasar definisi ini kita ketahui bahwa etika Islam mencakupi segala aspek termasuk pengaplikasian dalam aktivitas bermedsos.Â
Pengaplikasian Etika Islam dalam Bermedia Sosial
Kosekuensi dari besarnya jumlah pengguna Internet satu diantaranya akan masuk arus budaya yang tidak bisa dihindari sebab di era ini pertemanan tidak lagi melihat batas budaya, negara, bahkan agama. Sebagai contoh pengguna Instagram tahun ini telah berada di angka 1 Miliar user. Pengguna Instagram di Indonesia sebesar 56 juta user (April 2018).Â
Jika kita lihat perkembangan pengguna Instagram di Indonesia naik sebesar 37 Juta user dari tahun 2016. Tentunya efek dari besarnya pengguna Internet hari ini memberikan dampak positif maupun negatif, dalam aktivitas di media sosial Dampak positifnya user lebih cepat mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan informasi atau user umat muslim dapat cepat mengetahui perkembangan dakwah di dunia ataupun isu keumatan. Dampak negatifnya keragaman kultur dapat membuka peluang terbukanya perseteruan, permusuhan, atau sampai konflik.
Fungsi etika Islam dalam hal ini adalah bagian filter aktivitas bermedia sosial, secara khusus kepada user agar dapat membedakan antara "benar" dan "salah". Â Etika Islam juga berfungsi sebagai penyensor mana hal yang diharamkan dalam syariat Islam seperti pornografi, kekerasan, dan penghujatan. Pertanyaannya bagimana kita memastikan media sosial sesuai dengan etika Islam dan teori etika lainnya. Seperti di Inggris negara telah mengatur aktivitas bermedsos melalui lembaga pemerintah seperti ofcom dan komisi keluhan pers.Â
Dengan demikian Media sosial dapat mematuhi etika Islam dan teori etika lainnya dengan mudah. Namun ini harus diterapkan pada tingkat yang berbeda mulai dari undang-undang dan peraturan pemerintah hingga aplikasi media sosial yang mengatur diri sendiri atau oleh orang-orang yang menggunakan media sosial. Orang-orang ini harus memutuskan apa yang salah atau benar menurut hati nurani mereka sendiri dan menggunakan etika Islam untuk membimbing mereka untuk membedakan anatara "benar" dan "salah".
KesimpulanÂ
Berdasarkan bahasan diatas dapat diketahui bahwa etika mendapat perhatian sangat besar dalam agama islam dan memfungsikan etika sebagai represntasi keimanan seseorang. Etika dalam pandangan Islam sama halnya dengan pengetahuan tentang moralitas (ilm-ul-Akhlaq). Etika Islam juga difungsikan sebagai arus utama agar user dapat membedakan antara "benar" dan "salah". Tentang proses pengaplikasian etika Islam dan etika lainnya dibutuhkan peran serta negara dan user untuk penerapannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H