Mohon tunggu...
Edo Hendra Kusuma
Edo Hendra Kusuma Mohon Tunggu... Human Resources - Presiden of Asean Studies Forum

Teacher

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Arah Baru, Karakteristik Moderat yang Dibenarkan

30 Juli 2018   00:14 Diperbarui: 30 Juli 2018   09:04 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dengan kalangan konservatif yang masih berpegang teguh kepada misi untuk mendirikan negara Islam dan mengembalikan sistem Khalifah yang menggunakan segala cara bahkan menggunakan kekerasan.

Daulah Madaniyah justru berasaskan kepada nilai-nilai Islam yang dipandu oleh Maqasid al-Shari'ah yang mengutamakan jaminan al-Hurriyyah dan huquq al-Insan (Kebebasan dan Hak asasi), (al-Ghannoushi, 2012).

Perdebatan tentang Dar Islam yang acapkali dipahami hanya seorang muslim yang berhak hidup disana, dibantah oleh al-Ghannoushi dan Al-Qaradhawi. Ghannoushi meluaskan definisi Dar Islam itu sebagai negara yang menjamin kebebasan semua untuk mengamalkan agamanya secara adil dan tanpa rasa takut (Abdelwahab el-Effendy, 2008).

Pendapat dan pandangan ulama terdahulu itu bisa jadi membawa kondisi yang tidak baik kepada Islam dan Umat Islam serta menjadi halangan bagi Dakwah Islam. Misalnya pendapat Imam Al-Mawardi jika kita membaca dengan cermat rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan oleh beliau ditinjau dengan Realitas zaman perlu untuk ditinjau ulang penggunaannya, misalnya mengenai pembagian dunia kepada dar Islam dan dar harb, yaitu suatu konsep yang pada dasarnya menganggap hubungan kaum muslimin dengan orang bukan muslim adalah perperangan, dan sesungguhnya perjuangan itu hukumnya fardu kifayat atas umat dan lain-lain. Al-Qaradhawi menjelaskan bahwa pendapat demikian tidaklah sesuai dengan zaman sekarang, tidak ada nash-nash yang mendukungannya justru ada adalah nash-nash yang menentangnya, Allah berfirman,

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

(Q.s Al-Hujurat: 13).

Ayat diatas menunjukkan Islam sangat menganjurkan perkenalan sesama manusia, antara satu bangsa dan bangsa lainnya. Dalam menerapkan Daulah Madaniyah sangat dibutuhkan Rijal (Pejuang) yang Moderat, Al-Qaradhawi menguraikan ciri pejuang moderat sebagai berikut.

1.Memahami ajaran agama dengan pemahaman yang menyeluruh, seimbang, mendalam

2. Memahami kehidupan nyata tanpa meremehkan atau takut kepadanya, yaitu kehidupan nyata musuh-musuh mereka

3. Memahami sunnatullah dan hukum-hukum-nya yang tetap dan tidak berubah-ubah (Qoth’i), khusunya hukum yang berkaitan dengan masyarakat manusia

4.Memahami tujuan syariah, dengan amalan lahiriah yang tidak stagnan

5.Memahami prioritas, yang berkaitan dengan fiqih muwazanah

6.Memahami perselisihan pendapat dan tata caranya serta menghadapi dengan sifat yang diajarkan oleh Islam (Berkerjasama dalam masalah yang disepakati dan memberikan toleransi kepada orang yang berselisih pendapat dengannya)

7. Mempertimbangkan anatara perkara-perkara syariah yang tetap dengan perubahan zaman Membangun antara pendapat salaf dan khalaf

8. Percaya kepada adanya perubahan pemikiran, kejiwaan, dan perilaku yang didasarkan kepada perubahan budaya manusia

9. Mengemukakan Islam sebagai proyek peradaban yang sempurna, untuk membangkitkan umat dan menyelamatkan manusia dari filsafat materialisme modern

11. Mengambil jalan yang mudah yang memberikan fatwa dan memberikan kabar gembira dalam melakukan dakwah
Memunculkan nilai-nilai sosial dan politik dalam Islam seperti kebebasan,

13. Mau berdialog dengan para penentang dari orang-orang bukan Islam atau orang Islam yang Inferior secara pemikiran dan keruhanian

14. Mempergunakan Jihad sebagai jalan untuk mempertahankan kehormatan kaum muslim dan negeri mereka.

Itulah pemikiran yang harus kita percayai dan kita anjurkan. Guru saya Dr. Muqodam Cholil di hadapan kami mahasiswanya berkata, "Kalian tau, siapa yang ditakuti Zionis, Amerika, dan dunia hari ini? Jawabnya, bukan orang yang ekstrim tetapi orang yang moderat dalam sudut pandang".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun