Teknologi digital sudah menciptakan  revolusi perangkat kerja jurnalis menggunakan  kamera mini serta kamera video untuk menghasilkan multimedia berkualitas tinggi serta peralatan koneksi yang menungkinkan konten mampu ditransmisikan dari berbagai tempat untuk dipublikasikan pada internet (Widodo, 2020, h. 30)
Jumlah media online saat ini telah melampaui  jumlah media konvensional seperti surat kabar, majalah, radio serta televisi (Ashari, 2019, h. 2)
Hal ini tentu berdampak pada pola para pekerja dibidang jurnalisme, dimana mereka harus menyesuaikan kebutuhan terhadap informasi dengan digitalisasi media.
 Digitalisasi pada konten dapat berdampak dalam pola pendistribusian konten yang mampu menjangkau berbagai platform digital (Zotto & Lugmayr, 2016, h. 37)
Korea Selatan menjadi negara yang mampu bangkit dari keterpurukannya yang dahulu menjadi salah satu negara termiskin di dunia dan kemudian berhasil melakukan transformasi ekonomi dan ditopang oleh SDM yang kuat
Korea Selatan kini begitu mendunia dari segala aspek mulai dari produk-produk teknologi hingga kebudayaannya.
Pada tahun 2002, sebanyak 47 juta penduduk dari negara Korea Selatan mempunyai 166 surat kabar dimana tiga surat kabar nasional sirkulasi beritanya mencapai angka dua juta.Â
Selanjutnya berbicara mengenai televisi, dimana terdapat dua jaringan nasional dengan gampir 47 channel serta satelit digital yang menyediakan sekitar 74 channel.
Selain itu, terdapat banyak 6500 majalah yang terdiri dari 2000 majalah mingguan, 3300 majalah bulanan serta 1200 paruh bulan yang turut meramaikan pasaran media Korea Selatan di tahun 2002.
Alat-alat telekomunikasi baru Korea Selatan semakin berkembang seiring kemajuan serta kebebasan pers juga media massa.