Film ini juga dibintangi oleh beberapa komedian tanah air seperti Ernest Prakasa dan Kiki Saputri yang membuat film ini dapat menciptakan tawa riang bagi penonton.Â
Nah... berdasarkan pembahasan kita, dapat kita lihat terdapat perbedaan dalam segi paradigma, genre hingga subgenre dalam kedua film dengan tahun rilis yang berbeda ini. Saya harap, kita akan dapat lebih memahami lagi mengenai paradigma, genre hingga subgenre pada film setelah membaca artikel ini.
Dari pembahasan kita ini, dapat kita lihat bagaimana kedua film ini menggunakan paradigma, genre hingga subgenre masing-masing. Dalam hal perbedaan paradigma, menurut saya film di tahun 90-an cenderung memiliki pola ke arah kisah cinta, agama dan keluarga.Â
Sementara paradigma film di tahun 2000-an mulai memiliki perkembangan dimana terdapat paradigma fenomenologi yang menunjukan bahwa film pada masa sekarang memiliki sudut pandang dari fenomena yang terjadi dalam masyarakat, sehingga tidak kaku dan monoton seperti tahun 90-an.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti. (2022). Buku Ajaran: Filmologi Kajian Film. Yogyakarta: UNY PRESS.
Komalawati, E. (2017). Industri Film Indonesia: Membangun Keselarasan Ekonomi Media Film dan Kualitas Konten. Jurnal Komunikasi, vol 1(1), 1-2.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H