Teman-teman di Indonesia pasti tau dong dengan nama besar dari karakter komik Naruto? Iya seorang bocah yang kalo kata orang kita kemasukan siluman rubah ekor 9. Apalagi masih inget banget kan dengan jurus bacot no jutsu-nya yang bisa merubah lawan menjadi kawan. Sekarang bocah ini udah besar dan punya anak namanya Boruto!
Memiliki nama besar keluarga atau sang ayah dalam nama pribadi mungkin bukan menjadi suatu perkara yang mudah. Pasalnya, semua orang akan melihat bahwa fasilitas yang dimiliki oleh orang tersebut berdasarkan keturunan yang ada. Engga terkecuali di manga juga ngefek banget loh! Karena kalo bukan karena bapaknya, Boruto pasti udah ditinggalin pembacanya.
Berikut alasan kenapa Boruto bisa ditinggalin pembacanya versi penulis:
1. Teknologi dan Semangat Keras Ninja
Berbeda dengan bapaknya, di Era Boruto ada yang namanya senjata ninja! Dan hal ini yang bikin kesan "keninjaan dan semangat keras ninja" jadi terasa berkurang. Bila dulu Naruto sampe keliling latihan sana sini untuk suatu jurus, kini hanya dengan senjata ninja para pengguna bisa mengeluarkan jurus-jurus maha dahsyat sekelas chunin dan jounin tanpa menggunakan segel dan dengan chakra yang tersimpan juga loh.
2. Kaum Profesional yang terlihat lemah
Kalo kita lihat di masa keemasan bapaknya, ninja-ninja elite lawan boruto terlihat kuat dilawan. Begitupun dengan para kapten atau guru tim dari desa konoha juga memiliki keahlian yang mumpuni. Namun di era Boruto sekarang baik lawan ataupun gurunya sendiri terlihat lemah tak berdaya, sehingga bocah-bocah yang masih seumuran bawang ini terlihat sangat gahar sekali.Â
3. Konspirasi Alien Parasit
Nah! Yang ini bikin engga habis pikir kalo jalan ceritanya jadi begini. Ini mungkin spoiler untuk teman-teman yang ngikutin Boruto lewat animenya, tapi penulis ingin sedikit membahas karena sudah tidak tahan. Alien parasit dan ninja? Ayolah Ukyo Kodachi kami yakin bisa lebih greget ceritanya kalo mau dibikin klan otsutsuki bukanlah seorang alien dan tujuan utamanya bukan menghisap energi dari planet-planet yang ada.Â
Satu-satunya yang pasti adalah perubahan, namun tidak semua mesti berubah. Sama seperti halnya lagu klasik yang selalu ditempatkan pada tempatnya, begitulah dengan ninja. Sebuah legenda yang membumi untuk dicertiakan, bukan sebagai seorang superhero seperti avengers yang menyelamatkan satu galaksi yang ada beserta planet di dalamnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H