Indonesia memiliki beberapa sektor unggulan yang dapat menopang perekonomian nasional Indonesia. Namun karena kurangnya memaksimalkan eksplorasi sumber daya manusia yang ada di Indonesia membuat perekonomian di Indonesia mengalami penurunan. Hal tersebut membawa pengaruh pada kondisi ekonomi tingkat regional. Indicator untuk mengetahui sejauh mana pengaruh ekonomi nasional pada keberhasilan memanfaatkan sumber daya yang ada dapat digunakan sebagai perencanaan dan pengambilan keputusan pemerintah yaitu dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Melalui turunnya nilai ekonomi indonesia setidaknya dapat dibantu dari naiknya sektor ekonomi regional sehingga dari ekonomi regional itu tadi dapat melakukanekspor agar menambah pemasukan negara. Karena keterkaitannya pertumbuhan ekonomi dalam skala nasional mencerminkan perkembagan ekonomi dari tahun ke tahun atas seluruh wilayah nasional atau regional.
Secara logika guna menaikkan eknomi nasional atau regional yang harus dilakukan ialaah menaikkan nilai PDB/PDRB maka yang harus menaikkan nilai dari salah satu atau lebih komponen penyusun PDRB tersebut. Pada negara Indonesia banyak sektor- sektor perekonomian unggulan yang bisa kita jadikan komoditas baru yang dapat menaikkan perekonomian nasional. Komoditas unggulan berbasis sari setiap wilayah regional Indonesia. Dan di setiap daerah memiliki sektor ungggulan sendiri contohnya sektor unggulan pada kabupaaten jepara berupa produk industry ukir kayu. Lokasi Kawasan pada sentra kerajinan Mulyoharjo dekat dengan pusat kota Jepara, jenis industri utama di kabupaten Jepara adalah mebel dan ukiran dari kayu dan menjadi penyumbang terbesar dari pemasukan daerah jepara berdasar BPS.
Dua sektor lain yang dominan dan membawa dampak cukup besar bagi perekonomian jepara yaitu pertanian dan perdagangan. Untuk sektor lainnya kurang memberi kontribusi besar bagi Kabupaten Jepara.
Perekonomian regional pada model pertumbuhan basis ekspor ada 2 golongan yaknii aktivitas basis dan non basis. Aktivitas baisis kegiatan ekonomi yang berorientasi mengekspor barang dan jasa ke luar wilayah dan non basis kegiatan yang menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat pada batas wilayah perekonomian yang bersangkutan.
Pada tahun 2015 nilai ekspor nonmigas jepara telah mencapai 1711,259 juta dollar AS, naik 30,66 persen. Mebel kayu mendominasi nilai ekspor dnegan mencapari 87,77 persen dan mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Â Kebijakan pemerintah pemberlakuan Sistem Legalitas Verifikasi Kayu hal ini menunnjukan kemungkinan kayu atau produk olahan dari Kabupatenn Jepara dapat diterima baik dan mendongkrak nilai ekspor mebel dan ukir jepara.
Kondisi ini menunjukan bahwa sektor ekonomi regional membantu menaikkan perekonomian nasional dengan cara impor ataupun ekspor sari suatu negara. Dengan ekspor didapat pemasukan dari penjualan dan impor akan mengeluarkan uang untuk mendapatkan bbarang dari luar, hal tersebut menjadi indikasi naiknya ekonnomi suatu negara dengan selisihnua antara ekspor dan impor.
Cara yang dapat dilakukan untuk menaikan selisih yaitu dengan memperbesar ekspor dengan sektor basis yang dimiliki negara/daerah agar semakin produktif. Kebijakan yang lain yaitu dengan menekan pengeluaran impor untuk upaya memperbesar ekspor-impor. Ekonomi regional menjadi salah satu sektor yang menjanjikan untuk semakin dikembangkan dan diluaskan pasarnya di daerah lain yang memiliki sektor regional unggulan yang layak untuk dipasarkan pada pasar internasional.
Sumber:
 Rahmat, W. F. (2015). KAJIAN TEORI DAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN TERHADAP TOLOK UKUR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN Oleh: WACHID FUADY R. JURNAL EKONOMI MANAJEMEN AKUNTANSI, 19(32).
Azzat, N. N., & Mujiraharjo, F. N. (2020). Analisis Dan Pemetaan Produk Unggulan Daerah Kabupaten Jepara Sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Daerah Berbasis Ekonomi Lokal. Jurnal Riset Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Program Magister Manajemen, 7(2), 95-104.