APBN merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perekonomian secara agregat. Setiap perubahan yang terjadi pada variabel-variabel ekonomi makro akan berpengaruh pada besaran-besaran APBN. Sebaliknya, kebijakankebijakan APBN pada gilirannya juga akan mempengaruhi aktivitas perekonomian.
Prinsip penyusunan APBN Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu: Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran. Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara.
Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan denda. Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah: Hemat, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan. Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan. Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.
Bagaimana pengembangan APBN.
Di negara ini ada berbagai macam pemain ekonomi rumah tangga perusahaan bank dan asosiasi seperti Kita, mereka harus mengelola keseimbangan anggaran negara mereka di satu sisi pendapatan di sisi lain pengeluaran mereka. Pengeluaran negara berasal dari jasa yang diberikannya seperti keadilan keamanan dan pendidikan juga membayar tunjangan seperti pensiun dan sebagian menutupi biaya perawatan kesehatan. Negara juga menerima pendapatan terutama terdiri dari pajak atas kegiatan ekonomi untuk membiayai pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat.
 Semua terlibat dalam hal ini sehingga pajak adalah wajib. Jika anda berpikir, negara ini berpotensi abadi, ia tidak akan pernah mati, tidak akan gulung tikar bahkan jika ia tidak dapat membayar kembali utangnya dan memikirkan ukurannya. Omong-omong, pengeluaran dan pendapatannya negara menyumbang sebagian besar kekayaan negara siapa yang menggerakkan anggaran negara dalam demokrasi itu? pemerintah di bawah kendali warga negara dan perwakilannya di indonesia menteri anggaran yang bertanggung jawab atas itu.
ketika ekonomi melambat beberapa orang kehilangan pekerjaan mereka tetapi kebanyakan dari mereka mempertahankan pendapatan melalui tunjangan. pengangguran ini mengarah pada peningkatan pengeluaran pemerintah. Pada saat yang sama negara mengalami kehilangan pendapatan dan jika negara membelanjakan lebih dari yang diterimanya masuk ke defisit maka perlu meminjam hutang baru ini menambah hutang yang ada dan bunga harus dibayar untuk semua ini.
Sehingga dengan mengelola anggaran negara dapat  mempengaruhi situasi ekonomi seluruh negara.Selama kemerosotan ekonomi menteri anggaran dapat memutuskan untuk meningkatkan defisit untuk merangsang ekonomi sambil berharap akan pulih, misalnya negara dapat memutuskan untuk membangun jembatan untuk meningkatkan infrastruktur tanpa menaikkan pajak untuk membiayai pekerjaan setelah beberapa bulan jika ada pemulihan pendapatan akan meningkat lagi dan anggaran akan cenderung untuk menyeimbangkan dan akan ada cukup uang untuk membayar hutang yang digunakan untuk membiayai jembatan. Tetapi sementara itu jika beban utang menjadi terlalu besar pemberi pinjaman kepada negara akan khawatir tidak dilunasi mereka kemudian akan menuntut suku bunga yang lebih tinggi dan jika suku bunga ini naik terlalu banyak ini pada gilirannya akan meningkatkan defisit dan akhirnya defisit utang menjadi utang yang memberi makan defisit menciptakan semacam efek bola salju. Untuk negara mengelola anggaran sarana berarti berhati-hati tentang keuangannya. Keseimbangan sambil beradaptasi dengan situasi ekonomi negara ini membutuhkan fine-tuning antisipasi ini membutuhkan fine-tuning antisipasi dan pemikiran ke depan dan semua ini perlu dilakukan di bawah pengawasan warganya karena anggaran negara adalah urusan semua orang.
Besaran-besaran pada APBN secara langsung maupun tak langsung akan mempunyai dampak yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Secara umum, dampak kebijakan APBN terhadap ekonomi makro dapat diamati dari pengaruhnya terhadap tiga besaran pokok yaitu sektor riil (permintaan agregat), sektor moneter, dan neraca pembayaran/cadangan devisa.
DAFTAR PUSTAKA:
https:youtu.be/nXjv8xjoDqM.