Saat terjadi breakout pada support, support tersebut akan menjadi resistance, dan begitu juga sebaliknya pada resistance yang di-breakout akan menjadi support. Untuk meminimalisir risiko, menentukan titik support atau resistance ini perlu diperhatikan hal sebagai berikut.Â
- Selalu melihat dari timeframe yang lebih besar, seperti 1 bulan, 1 minggu, ataupun 1 hari untuk melihat major support.Â
- Perhatikan area dimana harga berulangkali tertahan dalam periode yang cukup lama di area tertentu.
- Perhatikan volume di area tersebut. Volume yang besar pada area tersebut bisa sebagai indikator support atau resistance tersebut kuat.Â
- Perhatikan swing low pada support dan swing high pada resistance. Swing high merujuk pada puncak tertinggi dalam suatu pergerakan harga, sedangkan swing low merujuk pada titik terendah dalam pergerakan harga.Â
- Biasanya, setelah tertahan di area support atau resistance harga bisa kembali ke area support atau resistance tersebut untuk retest kekuatan support atau resistance itu.Â
Menggabungkan tren dengan support dan resistance ini akan semakin memantapkan analisa. Maka dari itu, setelah menentukan tren, buatlah area support atau resistance pada volume yang cenderung besar dan harga ada pembalikan arah dari riwayat sebelumnya pada area tersebut.Â
3. Mengetahui Candlestick dan Chart Pattern
Candlestick dalam dunia trading merupakan representasi visual dari pergerakan harga pasar dalam bentuk grafik. Candlestick terdiri dari sebuah "body" yang menunjukkan rentang antara harga pembukaan dan penutupan, serta "shadow" yang menunjukkan rentang harga tertinggi dan terendah selama periode waktu tertentu.Â
Jika harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, body akan diwarnai putih atau hijau. Jika harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, body akan diwarnai hitam atau merah.
Chart pattern dalam dunia trading merupakan pola-pola tertentu pada grafik harga aset finansial yang digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi arah pergerakan harga selanjutnya. Pola-pola tersebut dapat terbentuk karena faktor-faktor fundamental, sentimen pasar, atau tindakan pembeli dan penjual di pasar.Â
Kedua hal ini sangat penting untuk diketahui. Cara menghafalkan chart pattern adalah dengan menonton YouTube dan praktik menggambar langsung pada TradingView. Perlu diingat, gambar chart pattern ini kadang hanya ilusi. Misalnya seperti pada gambar berikut:Â
Gambar tersebut dikatakan memaksa karena garis trend yang dibuat terlalu jauh jaraknya antara garis trend atas dengan garis tren bawah, sehingga gambar diatas menunjukan tidak adanya pola yang terbentuk. Â Â
Gambar diatas adalah contoh dalam menggambar chart pattern. Garis tren atas dengan yang bawah jaraknya hampir sama dan terlihat membuat pola bearish pennant.Â
"Trade what you see, not what you think."