Mohon tunggu...
Bonifasius Marcello Rahardja
Bonifasius Marcello Rahardja Mohon Tunggu... Akuntan - Pelajar yang berjuang untuk masa depan

Saya masih anak SMA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ilmu Tidak Penting Tanpa Moralitas dan Kepemimpinan

22 November 2024   00:20 Diperbarui: 22 November 2024   04:00 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kolese Kanisius adalah sekolah dikenal dengan sekolah yang sangat menjunjung tinggi kedisiplinan dan memiliki kurikulum yang ketat. Kanisius bukan hanya menciptakan siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga individu yang berakar kuat pada nilai-nilai moral. 

Sejak dulu, Kanisius menunjukan aspek spiritual melalui doa setiap awal pembelajaran dan examen setiap akhir pembelajaran. Kehidupan spiritual ini sudah menjadi tradisi yang dilakukan setiap hari. Hal ini membantu para siswa untuk memiliki hati yang peka terhadap sesama dan jiwa yang senantiasa mencari kebenaran. 

Selain mengajarkan hidup rohani, Kanisius juga memiliki pandangan ke depan dalam menerapkan metode pengajaran yang integratif. Para guru yang merupakan Pater dan Frater berperan besar dalam membimbing siswa untuk menjadi pemimpin yang berani, peduli, dan bermoral. 

Para Kanisian dituntut untuk menjadi pemimpin yang peduli terhadap sesama dan diajarkan nilai-nilai Ignatian seperti Magis, AMDG, Finding God In All Things, dan lain lain. Nilai-nilai ini sudah menjadi ciri khas dan budaya Sekolah Jesuit yang diajarkan sejak dulu.  

Saya sebelum masuk Kolese Kanisius masih belum mengetahui nilai-nilai tersebut. Saya masih merupakan individu yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar saya. Namun sejak saya masuk ke sekolah ini, banyak nilai-nilai yang diajarkan kepada saya. Terasa seperti, saya memiliki hidup yang lebih cerah. Saya menjadi memiliki kehidupan spiritual dan kehidupan sosial yang seimbang. Banyak kegiatan yang mengajarkan nilai-nilai tersebut seperti Ignatian Leadership Training (ILT), CC CUP, dan lain lain. 

Berkembangnya zaman dan teknologi membuat banyak sekolah mengikuti perkembangan ini, salah satunya adalah Kanisius. Sekarang, Pendidikan di Kolese Kanisius tidak hanya berfokus pada pendidikan berbasis buku teks tetapi juga teknologi.

 Kolese Kanisius sekarang menggunakan sarana seperti ruang kelas digital dan pembelajaran daring yang memudahkan para guru dan Kanisian untuk mengikuti sekolah dimanapun. Pemahaman mengenai teknologi tersebut telah menjadi bagian dari kurikulum untuk mempersiapkan siswa menghadapi era yang semakin kompleks dan cepat berubah.  

Zaman ini dikenal sebagai zaman instan dimana semua bisa cepat diselesaikan dengan bantuan AI (Artificial Intelligence) dan teknologi. Kanisius menghadapi tantangan utama yaitu mempertahankan nilai-nilai luhur yang telah dibangun selama puluhan tahun (4C1L) sambil beradaptasi dengan perubahan cepat dunia digital. Keketatan Kanisian dengan nilai-nilai yang diajarkan sudah tidak sekental dulu. 

Kanisian sekarang cenderung lalai akan kewajiban mereka dan kurang bertanggung jawab. Kanisius untuk mempertahankan namanya sebagai Sekolah Jesuit harus menjaga keseimbangan antara teknologi dan nilai-nilai humanis yang diajarkan. Dari penglihatan saya sendiri, banyak diantara Kanisian yang menggunakan joki atau AI untuk cepat menyelesaikan tugasnya. Aksi tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan di Kanisius. 

Di masa yang akan datang, Kanisius memiliki dua nasib, antara Kanisius menjadi semakin maju atau malah hancur. Teknologi sungguh berperan penting dalam menentukan masa depan Kolese Kanisius. Dengan penggunaan teknologi dengan baik dan bijak, Visi Misi Kolese Kanisius untuk melahirkan pemimpin yang bukan hanya berprestasi, tetapi juga berkontribusi bagi kemanusiaan, masih sangat relevan. 

Teknologi bisa membantu para Kanisian belajar budaya hidup Kanisian dengan lebih mudah. Namun, teknologi juga menjadi godaan besar bagi para Kanisian untuk tidak jujur dan menggunakan nilai-nilai yang diajarkan sebagai hiasan.  

Selain teknologi, Kanisius harus siap menghadapi dinamika sosial-politik yang semakin kompleks dan tidak bisa ditebak. Kanisius diharapkan bisa terus menjadi tempat di mana siswa belajar untuk berpikir kritis, bertindak etis, dan berdiri di garis depan dalam memberikan solusi bagi dunia. 

Menurut saya, Kanisius perlu lebih mendorong integrasi antara pemahaman lingkungan hidup, kepemimpinan sosial, dan inovasi teknologi. Integritas di Kolese Kanisius harus terus diperjuangkan dan para guru harus bekerja keras agar para Kanisian bisa mengerti hal itu meskipun menghadapi banyak godaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun