Mohon tunggu...
Bonifasius Christian
Bonifasius Christian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung

Seorang mahasiswa tingkat akhir Teknik Geofisika di Institut Teknologi Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Mitigasi Intrusi Air Asin melalui Metode Geofisika di Kawasan Jakarta Utara

5 Januari 2025   06:59 Diperbarui: 10 Januari 2025   06:44 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi daerah penelitian (Sumber: Hafizah et al., 2020)

Wilayah Metropolitan Jakarta Utara telah berkembang dan mengalami perubahan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan ini ditandai dengan masifnya pembangunan perumahan elite, pusat perkantoran, perdagangan, dan industri. Namun, di balik gemerlap modernisasi tersebut, tantangan besar dalam penyediaan air bersih masih menjadi persoalan utama. Hingga saat ini, perusahaan daerah air minum (PDAM) setempat belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Jakarta. Akibatnya, air tanah menjadi sumber utama untuk menunjang kebutuhan rumah tangga, pertanian, hingga industri. Pemanfaatan air tanah secara berlebihan, ditambah dengan letak geografis wilayah Jakarta Utara yang berada di area pesisir pantai dapat menimbulkan dampak negatif bagi sistem hidrologi (Astutik, 2016). Selain itu, kondisi aktual akuifer Jakarta, yang memiliki struktur lapisan akuifer yang relatif datar dan merupakan akuifer pesisir pantai sehingga menjadikan wilayah Jakarta Utara salah satu wilayah Metropolitan Jakarta yang rawan terjadinya intrusi air asin (Cahyadi, 2017).

Apa Itu Intrusi Air Asin?

Pada dasarnya, intrusi air asin merupakan pergerakan air laut (asin) ke dalam akuifer air tanah (tawar) yang dapat mengontaminasi sumber air bersih. Proses masuknya air laut menuju daratan dapat melalui sungai, kanal, saluran rawa, atau cekungan lainnya. Seperti sebuah pembatas tak kasatmata, garis pemisah antara air tawar dan air laut di Metropolitan Jakarta Utara kini semakin kabur. Setiap tahunnya, air laut merambat semakin jauh ke daratan dan mengontaminasi cadangan air tanah yang selama ini menjadi tulang punggung kebutuhan air bersih masyarakat Jakarta.

Fenomena ini dipicu oleh ketidakseimbangan tekanan hidrostatik antara air tanah dan air laut akibat pengambilan air tanah yang berlebihan dan terjadinya ketidakseimbangan antara pengambilan (discharge) dan pengisian (recharge) air tanah di Jakarta (Abidin et al., 2009). Akibatnya, volume air tanah dalam pori-pori batuan akuifer berkurang, menciptakan kekosongan yang dapat memicu amblesan tanah (land subsidence) sekaligus mempercepat intrusi air laut. Penelitian menunjukkan bahwa wilayah pesisir Jakarta telah mengalami penurunan tanah hingga 40 meter, sementara penyusupan air laut telah mencapai kedalaman 150–200 meter dengan laju perluasan sekitar 30–50 meter per tahun (ESDM, 2013).

Ilustrasi intrusi air asin (Sumber : USGS)
Ilustrasi intrusi air asin (Sumber : USGS)

Kondisi Air Tanah yang Semakin Mengkhawatirkan

Hasil penelitian terhadap air tanah di sekitar 47 titik di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, mengungkap kondisi yang mengkhawatirkan terkait intrusi air laut. Data mengungkap adanya peningkatan signifikan pada beberapa parameter kualitas air tanah, seperti pH, salinitas, dan konduktivitas listrik. Nilai pH di bagian utara cenderung tinggi, berkisar antara 8 hingga 8,8, yang ditunjukkan oleh warna kuning hingga merah pada peta distribusi. Selain itu, kadar salinitas air mencapai 27,9 ppt, dan konduktivitas listrik mencatat angka 45,9 mS/cm. Sebagai perbandingan, air tawar yang layak konsumsi idealnya memiliki salinitas di bawah 10 ppt dan konduktivitas listrik kurang dari 0,05 mS/cm (Hafizah et al., 2020). Temuan ini menjadi indikasi bahwa intrusi air laut di kawasan Jakarta Utara semakin meluas dan mengancam kualitas air tanah yang menjadi sumber utama kehidupan masyarakat.

Lokasi daerah penelitian (Sumber: Hafizah et al., 2020)
Lokasi daerah penelitian (Sumber: Hafizah et al., 2020)

Kondisi air tanah di Jakarta Utara mencakup pH (kiri atas), konduktivitas (kanan atas), dan salinitas (bawah). (Sumber: Hafizah et al., 2020 )
Kondisi air tanah di Jakarta Utara mencakup pH (kiri atas), konduktivitas (kanan atas), dan salinitas (bawah). (Sumber: Hafizah et al., 2020 )

Mitigasi melalui Metode Geofisika

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan suatu proses pemantauan (monitoring) yang mampu memberikan gambaran komprehensif terhadap pola penyebaran dan tingkat intrusi air asin di bawah permukaan tanah secara aktual dan real-time. Salah satu caranya adalah dengan penyelidikan menggunakan metode geofisika. Adapun salah satu metode geofisika yang paling efektif adalah metode geolistrik (vertical electrical sounding).

Metode geolistrik merupakan metode yang digunakan untuk menyelidiki sifat resistivitas bawah permukaan bumi yang berkaitan dengan kandungan air, mineralisasi, serta struktur geologi (Telford et al., 1990). Pada metode geolistrik sounding, nilai resistivitas diukur pada berbagai kedalaman untuk mendapatkan gambaran struktur vertikal bawah permukaan. Oleh karena itu, metode tersebut sering digunakan untuk eksplorasi air tanah, menentukan kedalaman lapisan akuifer, atau mengidentifikasi lapisan batuan yang berbeda (Reynolds, 2011).

Alasan digunakannya metode geolistrik sounding adalah karena wilayah Jakarta Utara merupakan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, sehingga bentangan (jarak lintasan) yang digunakan harus menyesuaikan kondisi sekitar. Selain itu, topografi wilayah di sekitar lintasan yang relatif datar (tidak berundulasi). Metode ini juga memberikan informasi detail mengenai lapisan akuifer, potensi penyusupan air laut, dan perubahan kualitas air tanah secara lebih rinci. Keuntungan lainnya dari metode geolistrik adalah hemat biaya karena dapat memetakan distribusi air tawar dan air asin dalam akuifer tanpa perlu melakukan pengeboran. Namun, tantangan yang dihadapi mencakup keberadaan instalasi logam bawah permukaan yang terdapat di sekitar area permukiman dan industri yang dapat memengaruhi hasil pengukuran geolistrik. 

Perlunya Interpretasi Terpadu

Untuk mengoptimalkan investigasi intrusi air laut di kawasan Jakarta Utara, diperlukan interpretasi terpadu dengan menggabungkan analisis dari data utama dan data pendukung. Data utama yang digunakan adalah data geolistrik (resistivitas), sedangkan data pendukung mencakup data air sumur, data geologi, dan data kondisi akuifer air tanah di wilayah Jakarta Utara. Dengan demikian, proses mitigasi dapat dilakukan lebih awal untuk menginvestigasi keberadaan air asin di bawah permukaan tanah.

Interpretasi terpadu yang dilakukan di sekitar wilayah Jakarta Utara berupa penampang resistivitas 2D (Sumber: Hafizah et al., 2020)
Interpretasi terpadu yang dilakukan di sekitar wilayah Jakarta Utara berupa penampang resistivitas 2D (Sumber: Hafizah et al., 2020)

Hasil penampang geolistrik menunjukkan bahwa air laut telah mensaturasi akuifer-akuifer tidak tertekan di Kecamatan Penjaringan, dengan kedalaman rata-rata kurang dari 40 meter di bawah permukaan laut (mbpl).

Sebagai respons atas ancaman tersebut, pemerintah telah berupaya mengambil langkah strategis melalui Peraturan Pemerintah RI No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah. Pada Pasal 62, pemerintah membatasi pengambilan air tanah dan memberikan solusi berupa pembuatan sumur resapan atau sumur injeksi. Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi benteng perlindungan bagi akuifer Jakarta dari intrusi air laut yang semakin meluas. 

Kesimpulan

Diharapkan dengan pemantauan melalui metode geofisika yang telah dilakukan, seluruh lapisan masyarakat dapat menyadari ancaman yang semakin dekat. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam menangani masalah ini. Pemerintah diharapkan lebih tegas dalam menegakkan peraturan yang telah dibuat, menggandeng para ahli di bidang geofisika dan geologi untuk melakukan pemantauan secara berkelanjutan, menyebarluaskan peraturan yang ada, memperbaiki serta memaksimalkan fungsi PDAM, dan mengintegrasikan data geofisika yang tersedia guna merumuskan kebijakan yang lebih tegas.

Serta seluruh lapisan masyarakat (terutama yang tinggal di wilayah pesisir) diharapkan mendukung langkah pemerintah dengan mematuhi peraturan yang ada terkait pemanfaatan air tanah serta berkontribusi aktif dalam menjaga kualitas air tanah. Melalui sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, ancaman intrusi air laut dapat dikendalikan, sehingga kualitas air tanah yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Jakarta dapat terlindungi dengan lebih baik.

Referensi: 

  • Abidin, H. Z. Land Subsidence and Urban Development in Jakarta (Indonesia), 7th FIG Regional Conference Spatial Data Serving People: Land Governance and the Environment – Building the Capacity. Hanoi, Vietnam.
  • Astutik, P., Wahyono, C., Sadok, S., Program, S., Fisika, S., Matematika, F., Ilmu, D., & Alam, P. (2016). Identifikasi Intrusi Air Laut Menggunakan Metode Geolistrik Di Desa Kampung Baru, Tanah Bumbu. Jurnal Fisika FLUX, 13(2), 2514–1713.
  • Cahyadi, A., Adji, T. N., Marfai, M. A., Noviandaru, S., & Agniy, R. F. (2017). Analisis Dampak Intrusi Air Laut Terhadap Airtanah di Pulau Koral Pramuka, DKI Jakarta. Majalah Geografi Indonesia, 31(2), 61. https://doi.org/10.22146/mgi.23725
  • Delinom, R., Lubis, R. F., Shimada, J., & Taniguchi, M. (2010). Groundwater Characteristic in Jakarta Area, Indonesia.
  • Fachri, M., Djuhaeni, Hutasoit, L. M., dan Ramdhan, A. M., 2002. Stratigrafi dan Hidrostratigrafi Cekungan Airtanah Jakarta. Buletin Geologi, 34 (3), 169 -189.
  • Gunawan,H. (2018). Pengelolaan Air Tanah Di Cekungan Air Tanah Jakarta : Permasalahan dan Kemajuan Penyelesaian Masalah Balai Konservasi Air Tanah. Pada Diskusi Ilmiah IAGI 2018. 
  • Telford, W.M., Geldart, L.P., and Sheriff, R.E. (1990). Applied Geophysics (2nd ed.): Cambridge, U.K., Cambridge University Press.
  • Reynolds, J.M. (1998). An Introduction to Applied and Environmental Geophysics, New York, John Willey and Sons. Halaman 418.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun