Mohon tunggu...
bongiovanni apriliano
bongiovanni apriliano Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan

Masyarakat biasa yang suka komen

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengenal Investasi Menurut Orang Awam

20 November 2016   07:58 Diperbarui: 20 November 2016   08:13 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini saya mengenal kata investasi dari beberapa pakar keuangan ataupun perencanan keuangan dan juga dari mbah google, mungkin dari kita sekalian juga ada yang belum mengetahui apa itu investasi, definisi Investasi menurut saya yaitu menyisihkan sebagian penghasilan kita baik dari gaji bagi karyawan ataupun dari laba hasil usaha untuk pengembangan dan dinikmati di masa datang yang dapat berupa Uang Pensiun, Beli Rumah ataupun Uang sekolah anak dan dana yang di sisihkan ini TIDAK boleh di ambil dengan alasan apapun dalam kurun waktu tertentu (Lebih dari 1 tahun). Dan yang patut di ingat atau perhatikan bahwa investasi berbeda dengan tabungan/ saving dimana menurut saya tabungan itu dana yang bisa kita pakai kapan saja tapi tidak boleh seenaknya walaupun dana yang di tabungan banyak untuk sembarang di pakai, tabungan ini untuk darurat saja seperti halnya biaya berobat karena sakit tiba-tiba.

Banyak teori dari beberapa pakar keuangan ataupun perencana keuangan berapa % dari penghasilan kita yang harus di investasikan ada yang 5%, 10%, 20% bahkan ada yang sampai 30-40%. Semuanya itu tergantung dari pengelolaan keuangan kita, karena ada banyak point yang bisa merubahnya yaitu tergantung pengeluaran rutin dan non rutin maupun berapa yang akan kita masukkan ke tabungan/ savings. Kalau saya lebih memilih mengikuti kemampuan keuangan karena saya saat ini hanya mampu untuk menginvestasikan 10% dari total penghasilan saya, mungkin tahun-tahun berikut jika keuangan sudah stabil akan lebih naik J

Sekarang mungkin yang jadi pertanyaan dalam bentuk apa investasi kita??

Ada banyak tipe investasi yang dapat kita lakukan dan untuk zaman sekarang dengan teknologi yang sudah 4G lebih memudahkan untuk investasi di banding tahun 2000an yang pilihannya terbatas karena keribetan dan menyita watu dan tenaga, diantaranya investasi emas/ Logam Mulia, saham, deposito, reksadana, obligasi, usaha/bisnis dsb.

Pilihan investasi kita sebenarnya secara umum berhubungan dengan resiko dan keuntungan yang bisa di sebut imbal hasil ataupun pengembangan dana, ingat prinsip dasar investasi “Keuntungan tinggi maka Resiko Tinggi, Keuntungan rendah maka Resiko Rendah” atau para ahli menyebutnya “High Return High Risk, Low Return Low Risk”. Untuk awalnya kita harus tau dulu apa itu RESIKO dalam investasi.

Resiko menurut saya kerugian yang bisa saya dapat dalam menginvestasikan uang kita, resiko bisa berarti tidak balik modal, atau buang waktu, tenaga, biaya dalam berinvestasi bertahun-tahun, ataupun paling parah bangkrut (dan ini tidak mungkin terjadi). Dengan mengetahui resiko kita dapat mengetahui hendaknya kemana kita akan menanamkan uang kita, bahwa jika kita mengharapkan imbal hasil besar kita harus siap dengan resikonya agar kita bisa tidur dengan tenang menghadapi masa depan.

Note; Semua pengertian didefinisikan dari pengertian dan pemahaman penulis, dan mungkin akan berbeda dengan arti sebenarnya untuk itu diharapkan kehati-hatian dan konfirmasi dengan informasi lainnya.

artikel ini dipublish juga di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun