Mohon tunggu...
Bong Parnoto
Bong Parnoto Mohon Tunggu... -

Managing Director at PT Rajawali Parama Konstruksi

Selanjutnya

Tutup

Nature

"High-Performance Building", Gedung-gedung yang Menyelamatkan Bumi

31 Mei 2018   10:53 Diperbarui: 31 Mei 2018   16:14 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan salah satu negara yang meratifikasi Perjanjian Paris atau Accord de Paris pada 2015 dalam Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) yang bertujuan untuk memperkuat usaha negara-negara di dunia untuk menghadapi ancaman perubahan iklim. Perjanjian tersebut mencakup rencana aksi yang dirancang untuk membatasi peningkatan pemanasan global untuk tidak sampai melebihi dua derajat Celcius. Namun masih banyak yang harus diperbuat untuk mewujudkan janji dari negara-negara yang telah menandatangani perjanjian tersebut.

Indonesia masih menjadi penyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terbesar kelima di dunia. Menyikapi hal tersebut, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menekan emisi GRK antara 29% hingga 40% pada 2030 melalui bantuan internasional yang tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC) sebagai bagian dari Perjanjian Paris.

Sektor real estate dan perhotelan memiliki tanggungjawab besar untuk membantu Indonesia memenuhi komitmen tersebut. Gedung pencakar langit di negeri ini berkontribusi besar pada peningkatan emisi karbon dioksida dan metana sebagai akibat dari penggunaan pendingin ruangan (AC) dan kegiatan lain yang dilakukan di dalam bangunan-bangunan tersebut.

Di Jakarta sendiri, laporan dari The Skyscraper Center menyebutkan total gedung bertingkat di Jakarta hingga Februari 2018 tercatat sebanyak 382 gedung, jumlah tersebut masih akan bertambah dengan adanya 22 gedung baru yang sedang dalam pembangunan. Berdasarkan kepadatan jumlah gedung bertingkat, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tersebut akan berpengaruh terhadap meningkatnya emisi GRK dan menimbulkan tantangan terhadap keberlanjutan lingkungan.

Namun, bagaimana jika teknologi dapat membantu menurunkan emisi GRK yang berasal dari gedung pencakar langit? Saat ini, hal tersebut sangat mungkin diwujudkan.  High performance building atau gedung berkinerja tinggi adalah sebuah solusi yang dapat menjadikan gedung sebagai salah satu kontributor dalam mengurangi emisi GRK. 

Menurut Energy Policy Act 2005 Amerika Serikat, high performance building berarti integrasi dan optimalisasi aspek-aspek kesinambungan sebuah gedung, termasuk efisiensi penggunaan energi, ketahanan gedung, siklus hidup gedung, dan produktivitas penghuninya.

Sayangnya, proyek real estate di Indonesia tertinggal apabila dibandingkan dengan tren high performance building. Jakarta, kota dengan jumlah gedung bertingkat paling banyak di Indonesia, hanya memiliki 20 gedung bersertifikat Greenship dari Green Building Council Indonesia, terhitung sejak organisasi tersebut berdiri pada tahun 2009 hingga awal 2018. Di sisi lain, pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sudah menerbitkan Peraturan Gubernur No. 28/2012 tentang Bangunan Hijau dengan komitmen mengurangi konsumsi energi, air dan emisi CO2 hingga 30% pada 2030. Sampai 2017, baru 260 gedung yang telah disertifikasi hijau oleh pemerintah provinsi.

Pengembang real estate dan hotel sudah semestinya serius dalam mengemban tanggung jawab mereka. Dengan membangun high performance building melalui sistem tata udara yang lebih efisien merupakan cara untuk mencapai hal tersebut. 

Sistem yang efisien berkontribusi cukup besar dalam mengurangi emisi GRK sekaligus biaya operasional gedung sebab ia menyumbang sekitar 60% dari keseluruhan biaya operasional bulanan gedung.

High performance building merupakan solusi terbaik untuk keberlangsungan lingkungan dan penghematan biaya operasional. Pelaksanaan yang lebih cepat akan membantu Indonesia dalam memenuhi komitmen yang telah disepakati di Perjanjian Paris. Pada akhirnya, ketika para pengelola gedung bertingkat memiliki komitmen yang sama dalam menekan emisi GRK melalui penerapan konsep high performance building, gagasan di mana gedung dapat menjadi penyelamat bumi ini bukan lagi hanya sebatas sebuah kisah fiksi ilmiah.

Untuk mengetahui visi keberlanjutan Armstrong Fluid Technology, kunjungi http://armstrongfluidtechnology.com/en/about-armstrong/sustainability/our-sustainability-vision

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun