“[We sent the postcard] to create awareness about the new mosque to be built in our city, and to share our concerns about the possible dangers of having a Mosque in our neighborhood.
“As you know, the current challenge to the West is Islamic terrorism, and the mosques have been used to be the primary breeding place for the terrorists and a place of radicalization”
“If you look back to the news here in the Northwest, we have experienced our share of terrorism, and the last one being the terrorist act of San Bernardino. We want citizens and our elected officials to be aware of the danger of the teachings of Islam, the danger of radicalization, from our experience and from what is going on around the world.”
Oala ….. inilah sebab penentangan oleh sekelompok orang dengan adanya rencana pembangunan masjid itu. Kalau kita melihat di mana letak masjid itu, di negara mana dan di wilayah mana, maka ke khawatiran itu mungkin punya dasar kuat.
Tapi sangat amat terlalu salah besar kalau menganggap sebuah masjid di US akan menjadi pusat terorisme dan pusat radikalisasi.
Kenapa? Sebagai contoh aku, seorang muslim yang tinggal dan bekerja di US, secara sadar hijrah dengan membawa anak istri, jauh dari sanak saudara di Indonesia ke US adalah untuk mencari penghidupan yang lebih baik dan mapan untuk keluarga.
Tidak ada pikiranku untuk berurusan dengan penegak hukum di US, apalagi punya pikiran untuk melakukan tindakan yang akan menyusahkan hidup anak dan istri di US dan mungkin keluragaku di Indonesia. Gila apa?
Aku tidak berani menjamin semua orang punya pikiran yang sama dengan aku. Tapi aku sangat yakin, haqul yakin …. hampir semua muslim yang aku kenal, apalagi yang berasal dari Indonesia, jauh sekali dari pikiran dan tindakan yang melanggar hukum. Kita semua mengutuk keras tindakan teror oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam di manapun itu terjadi.
Muslim di US saat ini sangat kekurangan masjid, sehingga semangat membangun masjid sangat besar. Di mana-mana saat Jumatan parkiran masjid selalu melimpah, dan bikin macet, yang membuat pihak City terpaksa harus menutup beberapa masjid karena umat Islam tidak bisa tertib. Tidak ada sangkut-pautnya dengan radikalisasi, terorisme, ataupun Islamphobia.
Kalau ada yang melakukan kegiatan radikalisasi di masjid pasti sudah diciduk FBI, karena aku yakin dan percaya semua masjid di US sudah masuk dalam radar pengawasan FBI.
Memang benar ada beberapa muslim yang melakukan tindakan teror di US atas nama ‘Islam’, tetapi faktanya para pelaku itu menjadi radikal tidak karena dibina di masjid-masjid US, tapi lewat kontak-kontak di internet yang ditambah dengan kunjungan ke beberapa negara di Timteng atau Asia Selatan.