[caption caption="Parkiran Motor di Kantor"][/caption]
Heboh yang terus berulang soal polah sebagian orang kaya di Indonesia yang punya hobby konvoi naik motor gede membuat aku ingat akan ide lama untuk menulis teman sekantor yang pergi dan pulang kerja naik motor gede.
Kondisi cuaca di Seattle termasuk mild, tidak terlalu panas saat summer (tapi tahun ini terpanas dan paling lama panasnya) dan tidak terlalu dingin saat winter. Kalau pun ada salju yang cukup tebal paling lama cuma semingguan setelah itu lumer tergerus hujan. Karena secara geografis Seattle terletak dipertemuan dua system jet stream, dari laut Pasifik yang hangat dan kaya uap air dengan jet stream dari Canada/Alaska (Utara) yang dingin, menyebabkan Seattle punya curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Pasifik yang hangat juga menyebabkan musim dingin di Seattle tidak separah pantai timur (Boston, New York) yang bersebelahan dengan laut Atlantik.
Mulai musim semi adalah saat dimana akan lebih sering terlihat banyak ya bikers yang berkeliaran di jalan jalan di sekitar Seattle, dan puncaknya tentu saja di musim panas sampai menjelang pertengahan musim gugur. Sering terlihat bikers yang sedang konvoi bersama tanpa pengawalan polisi dan tentu saja mereka tetap mengikuti aturan lalulintas sebagaimana pengguna jalan raya lain. Para biker yg konvoi ini biasanya jejer 2 motor per lane, tidak lebih, rapi dan tidak main slonang slonong zig zag kesana kemari. Jika biker ini sendirian, maka satu lane dipakai satu motor tidak ada mobil yg boleh mendahului di lane yg sama, mobil harus pindah lane (jalur) kalau ingin mendahului. Begitu juga motor tidak boleh mendahului mobil di lane sama, harus pindah lane jika ingin mendahului. Tapi yang namanya manusia tetap saja ada yang melanggar peraturan. Tapi dari pengalamanku selama nyetir di Seattel atau WA state, relatif perilaku pengemudinya sangat sopan dan tertib. Beda sekali dengan perilaku pengemudi di LA atau di NewYork he he he.
Ada beberapa teman sekantor yang sangat senang bila musim semi tiba karena dia bisa pakai motor besar nya ke kantor. Dengan alasan lebih irit, lebih cepat karena bisa pakai jalur HOV lane, mudah dapat parkir, dan tentu saja yang paling utama adalah kenikmatan dan sensasi naik motor yang tidak bisa dirasakan jika mengendarai mobil. Tidaklah mengherankan saat pagi hari akan terlihat orang berjalan masuk kantor pakai baju ‘pembalap’ ala MotoGP : sepatu boot, jaket terusan tebal dan berwarna terang dari kaki ke badan, sarung tangan di lepas, dan helm. Tas kerja dan bekal makan siang biasanya ransel atau tas bahu biasa. Sampai dimeja, helm ditaruh diatas meja, baju ‘pembalap’ dicopot dan akan terlihat pakaian kerja biasa. Karena dikantorku tidak ada dress code khusus, maka polo shirt atau kemeja lengan pendek+jins adalah pilihan paling populer. Sepatu lars dicopot diganti dengan sepatu kets atau pantofel yang disimpan dilaci meja kerja. ‘Pembalap’ itu sudah berubah jadi pekerja kantoran biasa.
[caption caption="Diantara HD ada si mungil yang nyempil"]
[/caption]
Â
[caption caption="Honda GoldWing jejeran dengan HD"]
[/caption]
Kebetulan teman teman sekantorku yang senang naik motor bukanlah pemilik HD. Ada yg punya BMW, Triumph, Ducati, dan Honda dengan tipe bervariasi. Pemilik BWM K1600 (6 silinder) Touring adalah seorang lead engineer yang selalu masuk kekantor dengan jaket hitam yang super keren dan sepatu khusus yang tidak terlalu mencolok seperti sepatu pembalap. Masuk kantor dan duduk di kursi kerja, jaket terusan dilepas dan taraaa …. Baju rapi + sweater muncul dari balik jaket terusannya. Wajah bersih, rambut tidak berantakan dan tidak ada bau ‘asap’.
Pemilik Triumph Roadstser seorang jomblo sejati separuh umur, senang kucing, dan hobby jalan jalan naik motor kemana-mana seorang diri. Berbeda dengan si Lead, teman yang satu ini lebih gila naik motor. Selama jalan tidak bersalju dia selalu naik motor untuk pergi dan pulang kantor. Jaket, sarung tangan sepatu khusus mahal yang anti air, anti angin, dan tahan dingin membuat dia tetap nyaman membawa naik motor walaupun cuaca sedang tidak bersahabat. Menurut teman yang satu ini naik motor saat cuaca panas memang asyik, tapi saat turun dan jalan kaki malah sengsara, karena harus pakai jaket terusan tebal yang membuat dia banjir keringat :D
Dua pemotor lainnya adalah teman yang relatif masih muda, pemilik motor jenis sport merek Ducati dan Honda. Jaket dan motor mereka ber-decal mirip dengan pembalap MotoGp. Tapi karena mereka bukanlah pemotor sejati seperti 2 teman yang lain, mereka hanya memakai motor kekantor saat musim panas dan cuaca cerah saja. Tidak pakai sepatu khusus, celana nya cuma pakai jaket dan celana jin biasa.
Tapi gambaran teman sekantor ku tidaklah menggambarkan secara lengkap para bikers di tempat aku macul. Ada cukup banyak pemakai HD yang komplit dengan asseorisnya, bahkan ada beberapa yang memasang audio sysytem dimotor mereka dan menyetel volume nya sangat keras saat dijalan raya. Mirip apa ya? Mungkin seperti odong2 di Indonesia, naik motor dengan musik yg di stel keras sekali.
Ada juga yang tongkrongkannya seperti anggota gang Hell Angels, motor HD, dengan rompi khas HD, tatto di sekujur tubuh, dan brewok an….. ha ha ha.
Oh ya, pada umumnya tempat publik di US jarang sekali yang menyediakan tempat parkir khusus motor, jadi para biker harus memarkir motor mereka gabung dengan mobil dan punya hak yang sama dengan mobil. Kadang kadang terlihat ada 2 motor di parkir di spot yang sama. Tidak lebih dari 2 motor, 3 motor di spot yang sama tidak cukup untuk ukuran orang Amerika. Biasanya yang sharing spot parkir ini karena saling kenal atau barengan jalan-jalan naik motor.
[caption caption="Honda antik juga ikut mejeng "]
[/caption]
[caption caption="Vespa imut, jadi inget saat SMA dulu sekali ....."]
[/caption]
