Aku tidak tahu apa karena jumlah Sekolah negri di Indonesia tidak mencukupi, lokasi sekolah tidak tertata, tata kota dan sistem tranportasi yang amburadul, sehingga sekolah dg sistem distrik tidak bisa diterapkan. Ditambah dengan kebiasaan orang Indonesia untuk tidak konsisten dan cenderung untuk tidak mematuhi aturan yang berlaku. Orang tua biasanya dengan cara apapun agar anaknya bisa masuk kesebuah sekolah (Negri) favorit.
Ah …. mungkin masalah sistem distrik ini tidak sederhana untuk diterapkan di Indonesia. Lha masalah MOS yang sebenar nya sangat mudah untuk ditertibkan itu, tidak bisa dikontrol koq. Padahal MOS sekolah di US adalah kegiatan yang fun, dan justru para senior lah yg harus bersusah payah menjadi tenaga sukarela agar murid murid baru tahu seluk beluk sekolah barunya, dan berusaha merekrut anak2 baru untuk ikut kegiatan ekskul masing masing senior. Tidak ada MOS dengan tugas + teka teki aneh dan tidak logis, tidak ada pernak pernik antah berantah yg boros dan mubazir, dan tidak ada penyiksaan (fisik dan mental) ….
Entah lah ….. semakin lama aku menjadi semakin bodoh untuk mengerti Indonesia ku … :(
Salam
Seattle 8/3/2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H