Mohon tunggu...
bonekpalsu
bonekpalsu Mohon Tunggu... profesional -

Bonek palsu yg bejo

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Diminta Menjual Rumah

16 Mei 2015   05:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:56 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini dibuat gara2 dapat surat dari agen property untuk menjual rumah dg harga yg sangat menarik!

Pengalaman Beli Rumah di US

Saat harus jadi kuli jauh dari tanah air, tidak pernah terbayangkan aku akan menetap, apalagi sampai beli rumah di negara orang. Tujuanku jadi kuli kontrak di US adalah mengais dollar sebanyak2 nya dalam jangka waktu yg semaksimal mungkin, sesuai dg berlakunya Visa kerja H1B. Tapi yang namanya aliran hidup memang tidak pernah terduga, baru 2 tahun nguli banyak sekali ‘godaan’ untuk membeli rumah, tepatnya pada awal2 tahun 2007 yang merupakan puncaknya gelembung property di US sebelum akhirnya pecah dan hancur berantakan. Orang orang pada antri beli rumah, rumah yg belum jadi, masih gambar  jadi rebutan.Developer/builder benar2 panen raya, pokok e harga rumah ini segini, kalau tidak mau ya sudah, ada 2 -3 orang yg antri dibelakang mu. Aduh mbok ……

Keluargaku, sesuai rencana, akan segara datang. Maka akupun mulai menabung buat membayar uang muka membeli rumah. Saat tabungan untuk uang muka sudah cukup, mulailah aku kontak agen2 property. Setiap 2-3 kali dalam seminggu aku menerima listing rumah yg dijual yg sesuai dg kriteria ku komplit dengan link2 web sitenya yg menampikan photo-photo dan info detail property yg akan dijual. Tapi karenasuatu alasan, keluarga ku tidak bisa segera datang sampai waktu yg tidak bisa ditentukan, dan rencana beli rumah langsung buyar dan bahkan dana untuk uang mukapun aku pindahkan ke tanah air.

Tidak disangka, ‘musibah’ batalnya kedatangan keluarga yang sekaligus batalnya beli rumah tahun 2007 justru ada hikmahnya secara finansial …. Yaitu balon harga property meledak, Amerika heboh dan banyak korban yang berjatuhan dan konon krisis keuangan Amerika saat itu adalah krisis yang paling parah setelah tahun resesi tahun 1930an. Dan salah satu akibatnya harga rumah meluncur turun dengan cepat. Dan ndilalah (koq ya kebetulan), saat harga2 rumah sudah mencapai harga terendah, keluarga ku akhirnya bisa datang ke US. Aku bisa beli rumah dengan harga 20% lebih murah dari 2 tahun sebelumnya, ditambah dengan interest rate yg sangat rendah pula. Benar benar bejo rek! Saat itu adalah saat yg paling tepat untuk membeli rumah …. Buyer Price!

[caption id="attachment_417041" align="aligncenter" width="459" caption="Grafik Harga Rumah di King County-Seattle (seattlebubble.com)"][/caption]

Membeli rumah di US sangat terbantu dengan banyak website (zillow, remax, john l Scott, windermere dll) yang sangat informatif, akurat, dan komplit dengan data2/photo2 property yang akan dibeli. Termasuk sejarah rumah, kapan didirikan (kalau bukan bagunan baru), reputasi bulider, kwalitas bangunan, crime rate diarea, rata2 harga rumah didaerah sekitar, dan yang penting school district. Rumah didaerah dg school district yg bagus (public school yg bagus) harganya juga ikut melambung. Ada rumah2 yg cuma terpisah oleh jalan, tapi karena school district nya beda, maka harganya bisa beda sampai 10%-15%. Jalan-jalan, jaringan listrik/air/gas (underground), pembuangan air kotor/septic tank, sampah dll untuk rumah2 baru juga sudah direncanakan dg sangat baik terlebih dahulu, sehingga  dilokasi proyek pembangunan rumah2 baru tidak terlihat galian2 yg mengganggu lalu lintas.

[caption id="attachment_417067" align="aligncenter" width="630" caption="Cari Rumah Lewat Zillow. Informasi Property sangat lengkap"]

14314837291327979298
14314837291327979298
[/caption]

Salah satu fase yg penting sebelum transaksi jual beli rumah bisa dilanjutkan, kewajiban (pembeli)  untuk mendatangkan seorang inspector independent yg memeriksa kondisi rumah. Jika membeli rumah 'as is' alias pembeli menerima kondisi rumah apa adanya, maka tidak perlu pakai inspektur. Dengan ongkos saat itu sekitar $500.00 sang inspektur dg asistennya memeriksa struktur utama rumah, jaringan listrik, panel2 listrik, panel2 pengaman, atap, bagian bawah rumah (crawling space), jaringan pipa air dan tekanan air, aliran gas dan pengamannya, pemanas ruangan, pemanas air, peralatan dapur (kulkas, kompor, microwave, oven) ...dll. Pokok e inspeksi yg komplit dan detail. Temuan dari sang inspektor bisa membatalkan transaksi tanpa denda, juga bisa dipakai untuk nego harga atau minta penjual memperbaiki apa saja yg rusak/harus diganti. Jika urusan inspeksi beres, urusan nya berlanjut ke bank/lender jika pakai KPR (mortgage) dimana kredit score kita menjadi sangat penting (kredit score lihat disini)

Pengalaman Beli Rumah di Indonesia

Pengalamanku beli rumah di Indonesia jauh berbeda dg di US. Pengalaman pertama adalah membeli RSS di daerah mBandung coret (Cimahi), yg informasi property lebih banyak didapat dari teman sekantor. Dari denah peta developer, jaraknya kelihatan tidak terlalu jauh dari kantor dan pusat kota mBandung dan mudah dicapai, (itu karena memang denahnya sangat simple dan tidak diskala dengan benar). Saat survey langsung di tempat, ternyata jalanan menuju ke komplek sangat berliku dan tidak terlalu lebar, walaupun didalam komplek sarana jalan cukup bagus dan lebar. Listrik ada tapi jaringan telpon belum masuk, PAM apalagi. Setiap rumah diberi sumur pompa sedalam 15m tapi tidak dijamin airnya banyak dan layak masak/minum. Kwalitas rumah RSS yg kelihatan asal bangun, bahkan sudah kelihatan bekas rayap. Dan yg paling parah maling merajalela. Tiap rumah digilir disamperin maling, pompa air termasuk hot item favorit maling. Tapi karena butuh beli juga rumah disitu  :(

Jual Rumah Mu Sekarang

Tahun 2012 an ekonomi di US bisa dikatakan mulai pulih kembali, harga rumah dan interest rate yg anjlok kembali mulai bergerak naik. Di sekita komplek sudah ada beberapa rumah yg mulai dijual oleh pemiliknya. Ada 2 rumah dekat rumahku yg tidak laku setelah hampir 2 tahun di listing oleh agen property. Akhirnya, pada awal 2015 lalu rumah itu laku juga dengan harga full, sesuai permintaan penjual.  Sangat terasa mulai awal spring lalu, listing rumah yg dijual dikomplek perumahan ku kembali rame, dan lakunya sangat cepat. Sehari setelah open house, langsung laku …..

Yg aku bikin heran adalah pada akhir bulan lalu tiba2 saja aku menerima surat dari seorang agen property yg kantornya tidak terlalu jauh dari komplek rumahku. Isi suratnya adalah penawaran untuk membeli rumahku dengan harga yg sangat menarik…. hampir + 20% diatas harga pembelian ku, dan kalau aku lihat di Zillow sekitar 15% diatas harga normal saat ini dan aku yakin aku bisa nego agar dapat harga yg lebih tinggi dari penawarannya. Ada apa ini? Rumahku tidak dijual koq disuruh jual? Rupanya ada kilen sang agen property, pasangan suami istri yg sudah pensiun, mencari rumah didaerah komplekku dan floor plan cocok dengan rumah ku yang punya master bed room/bath di lantai 1. Sehingga mereka tidak susah naik turun, karena pada umumnya floor plan rumah2 di US semua bed room/bath room ada diatas. Tawaran ini sempat membuat aku dan bojo mikir2 …. Jual apa tidak? Jual sih gampang, tapi mencari rumah baru dilingkungan yg sama tidak mudah dan ditambah lagi dengan interest rate sekarang yg jauh lebih tinggi daripada saat aku beli rumah. Sempat rame juga diskusi dan browsing rumah2 yg dijual disekitar daerah ku. Ada 2 rumah yg menarik dan sempat kita datangi, tapi setelah menghitung2 lebih cermat kita putuskan untuk mengabaikan tawaran itu.

Jual lah rumah anda sekarang, kalau memang punya rencana untuk menjual … saat ini adalah Seller Price!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun