Note: Karena selama tour dilarang memotret, sumber photo2 didalam pabrik di artikel ini diambil dari berbagai sumber di internet
Salah satu tontonan menarik dan menjadi salah satu tujuan turis di Seattle adalah masuk ke dalam hanggar dapur produksi pesawat Boeing, untuk melihat dari dekat proses produksi pesawat pesawat Boeing di Everett WA, yang terletak kira-kira 28 mile (45km) di utara Seattle. Jarak ini bisa ditempuh dalam waktu 30-45 menit lewat freeway dari down-town Seattle. Selain di Everett WA, Boeing juga punya pabrik untuk pesawat kelas 737 di Renton WA, kira kira 17 km di selatannya Seattle, hanya saja pabrik di Renton tidak dibuka untuk umum.
[caption id="attachment_384210" align="aligncenter" width="576" caption="Hanggar Boeing di Everett WA (source: www.seattleattractions.com)"][/caption]
Tour masuk ke dalam pabriknya Boeing di Everett di mulai di Future of Flight, sebuah museum dirgantara yang relatif kecil jika dibandingkan dengan Museum of Flight di Seattle. Saat membeli karcis seharga $16/orang, petugas penjual karcis menerangkan barang apa yang tidak boleh dibawa masuk ke dalam, seperti: backpack, tas wanita (ukuran besar), kamera, makanan, dan minuman.Ada tersedia locker komplit dengan kuncinya untuk menitipkan barang barang selama tour berlangsung. Hape boleh dibawa dengan syarat tidak boleh digunakan/dikeluarkan selama tour.
[caption id="attachment_384211" align="aligncenter" width="576" caption="Museum Future of Flight (sumber: bonekpalsu)"]
[caption id="attachment_384212" align="aligncenter" width="512" caption="Selama Tour, kalau punya Tesla bisa sekalian di-charge(doc.bonekpalsu) "]
Awal tour, kita digiring masuk ke sebuah teater dengan layar yang cukup besar/lebar untuk menonton sejarah singkat Boeing dan sejarah pabrik Boeing di Everett. Setelah itu semua peserta antri masuk bis untuk menuju ke pabrik Boeing yang terletak diseberang landasan Paine Field (ini bandaranya Everett) selama kurang lebih 5 menitan.Begitu sampai diseberang landasan, terlihat jajaran pesawat pesawat yang sedang dalam proses akhir untuk delivery, berjejer rapi di pinggir apron. Warna warni pesawat dari berbagai macam Airliner merupakan pemandangan yang cukup unik, ditambah dengan pesawat-pesawat yang belum selesai dicat berwarna hijau atau berwana keperakan, warna aluminum.
[caption id="attachment_384222" align="aligncenter" width="567" caption="Menuju ke seberang landasan, menuju ke hanggar Boeing (doc.bonekpalsu)"]
Sampai di hanggar, yang konon merupakan bangunan terbesar di dunia jika dihitung dari volume gedung, peserta tour digiring masuk ke dalam tunnel bawah tanah untuk kemudian naik lift besar menuju ke “panggung turis” di lantai 2 yang memang didesain khusus untuk tour. Boeing sudah mempersiapkan dengan rapi alur blusukan ini, sehingga mudah dikontrol oleh seorang tour guide, tidak mengganggu proses produksi, dan tentu saja safety peserta tetap terjaga. Sepanjangjalan mulai dari naik bis, tour guide tidak pernah berhenti bicara, sepertimendengar rekaman radio rusak saja :D. Ini tentu saja agar peserta dapat info yang komplit tentang Boeing.
Di dalam hanggar yg super besar itu terlihat bagian bagian pesawat seperti sayap, ekor atau beberapa bagian body. Perakitan bagian bagian dari pesawat ini ini dilakukan di masing-masing station dan kemudian dengan menggunakan crane raksasa yg punya rel di atas hanggar, mondar mandir membawa part pesawat yang besar dan berat untuk digabung bersama. Landing gear yang dibuat oleh suppliernya Boeing, dibawa dengan kendaraan yang didesain khusus ke bagian bawah pesawat. Sebelum landing gear (roda pesawat) komplit terpasang, lokasi perakitan pesawat tidakberubah. Setelah semua roda terpasang barulah pesawat ditarik maju perlahan lahan dan berhenti untuk proses perakitan part-part selanjutnya, sampai pada akhirnya posisi pesawat tiba di depan pintu hanggar. Ini artinya perakitan struktur utama pesawat sudah hampir selesai dan siap dipindah ke hanggar pengecatan. Sebelum pesawat ditarik ke hanggar pengecatan, engine yang diangkut dengan forklift raksasa dari luar hanggar, dibawa masuk untuk kemudian dipasang di sayap. Selama engine belum terpasang, ada beban pengganti berbentuk kotak yang berat dan pusat bebannya sama persis dengan engine. Ini untuk mensimulasi lendutan wing karena beratnya engine. Kalau pabrik pabrik pada umumnya ada sistem ban berjalan, maka di Boeing pesawatnya lah yang menjadi ban berjalan, dan perkerja mengikuti pergerakan pesawat selama perakitan berlangsung. Begitu seterusnya.
[caption id="attachment_384219" align="aligncenter" width="576" caption="Jejeran Pesawat "Plastik" 787 sedang dibangun (source:AirlineReporter.com)"]
[caption id="attachment_384224" align="aligncenter" width="540" caption="Melihat dapur Boeing dari "panggung" khusus turis (source: www.seattleattractions.com"]
[caption id="attachment_384228" align="aligncenter" width="567" caption="777 sedang di bangun (source:www.businessweek.com)"]
Jika pengen liat proses penggabungan part part besar 747-8, bisa diklik link ini.
Hanggar Boeing memang luarbiasa besarnya dan punya banyak jalur produksi untuk beberapa jenis pesawat, seperti 767, 777, 747-8, dan 787. Pabrik tidak pernah tutup dan pekerja dengan system 3 shift bergantian bekerja 24/7 hampir sepanjang tahun. Dari cerita sang pemandu tour, pesawat777 bisa selesai dalam waktu total kira-kira 83 hari, kurang dari 3 bulan. Dan dalam sebulan bisa didelivey 8 pesawat (karena jumlah production line-nya cukup banyak). 747-8 bisa selesai dalam 4bulan dan dalam sebulan selesai 1.5 pesawat, sedangkan 787 bisa selesai sebanyak 10 pesawat sebulan.
Kalau dibayangkan jumlah pesawat yang bisa delivery dalam sebulan, sepertinya pabrik Boeing ini super sibuk, banyak robot dll. Tapi saat blusukan langsung ke dalam hanggar, suasana pabrik terlihat biasa saja, tidak kelihatan super sibuk. Terlihat disana-sini ada yang ngobrol sambil ngopi, atau ngobrol lewat telepon. Perempuan, laki-laki, kulit hitam, putih, atau Asia terlihat bercampur tanpa terlihat adanya dress code khusus. Protector mata dan protector telinga wajib, karena saat pemasangan paku keling (fastener) suaranya berisik sekali. Beberapa juga terlihat memakai sarung tangan atau baju “katelpak”. Cuma sedikit yang kelihatan pakai helm "proyek".
Kata tour guide, pabrik Boeing di Renton production ratenya lebih gila lagi. Dalam sebulan 42 pesawat 737 didelivery, artinya dalam sehari ada lebih dari 1 pesawat 737 siap di-delivery ke Airliner. Production rate ini masih akan digenjot sampai 52 pesawat pada tahun 2017, karena demand yang sangat tinggi. Ada 4200 lebih pesanan pesawat 737 yang sedang ditunggu oleh pembelinya. Oh ya, beda dengan mobil atau motor, pesawat baru akan dibangun jika sudah ada yg membelinya. Jadi, semua pesawat yang sedang diproduksi atau yang sudah jadi itu masing-masing sudah ada yang punya, dan tiap-tiap owner punya perwakilan yang mengawasi proses produksi pesawat dari awal sampai delivery. Kalau ada masalah atau spesifikasi yang tidak cocok, owner pesawat bisa complain, minta diskon, atau bahkan membatalkan pesanan sekaligus minta penalty fee ke Boeing.
Akhir tour kita kembali ke museum Future of Flight lewat toko souvenir yang menjual pernak pernik yang semuanya berbau Boeing. Baju, jaket, kaos, topi, mainan, pesawat model, tas, gelas dll. Turis perserta blusukan, mau tak mau pasti melihat lihat barang-barang yang dijual dan cukup banyak turis yang membeli beberapa souvenir... Pinter cara jualannya.... :D
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H