Mohon tunggu...
Boneka Aksi
Boneka Aksi Mohon Tunggu... Freelancer - Here I Am

Ruang lainnya untuk anak-anak kata yang terlantar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Visiun

27 Agustus 2019   01:11 Diperbarui: 27 Agustus 2019   01:21 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin teman-temanku mengenakan pakaian serba hitam dan menikmati kopi sambil memakan kue-kue coklat yang renyah, atau biskuit atau apapun itu yang berbahan dasar coklat lalu bercerita tentang kenangan-kenangan saat bersamaku

Tadi pagi aku menggambar sebuah upacara pemakaman yang lengang di pikiranku, langitnya biru; seperti air kolam renang yang kau kunjungi minggu lalu bersama keluargamu, peralatan make up dan kesedihan di dalam tasmu yang penuh dengan rahasia paling dalam dan sulit untuk dijangkau

Di sana gelap, segelap ruangan yang kau bangun di dalam dirimu agar kau bebas menjadi diri seutuhnya

Aku tidak berharap kau bertanya dan mencoba mengkaitkan kalimat-kalimat ini. Aku-hanya-ingin-kata-kata-menatap-matamu-menggantikan-aku yang hilang kendali, tersesat dan tak tahu arah jalan pulang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun