Memang sidang sengketa Pilpres 2019 baru berakhir Hari Jumat, 21 Juni 2019 sekitar jam 22.30 WIB. Tanggal 28 Juni 2019 Mahkamah Konstitusi  (MK) akan memutuskan sengketa Pilpres 2019.Â
Tentu ada pihak yang kecewa ada pula pihak yang senang. Namun kita berharap bersikaplah rileks dan asyik. Jangan tegang, lebay apalagi pake otot. Stop sudah sikap fanatik yang berlebihan.
Ada secercah asa bahwa kita akan kembali bersama sebagai anak bangsa. Tidak ada lagi cerita cebong dan kampret. Pak Joko Widodo yang dinyatakan menang oleh KPU cukup santai menyambut kemenangan itu.Â
Kemudian Kubu 02 menempuh jalur konstitusional. Membawa masalah pelanggaran Pilpres 2019 ke MK. Itu langkah bijak ketimbang menempuh jalur politik jalanan.
Pernyataan sikap Ketua Tim Hukum BPN (02), Bambang Widjojanto mendukung harapan kita bersama. Katanya jangan sombong dan jangan ngotot bagi pendukung capres masing-masing saat ditanya wartawan.
"Ini harus mulai dilakukan, misalnya yang menang jangan sombong, yang kalah jangan ngototan. Mari kita perjuangkan semua untuk bangsa yang lebih baik," kata Bambang (Tribunnews.com 23/6/2019).
Pernyataan baik ini mestinya diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia. Jangan terus terpolarisasi seperti yang terjadi selama ini. Yang punya kepentingan jangan manas-manasin. Jangan bekin provokasi dengan pernyataan yang tidak bertanggung jawab.Â
Semua harus berpikir besar untuk kepentingan bangsa ini. Terus terang mayoritas rakyat sudah bosan dan capek dengan aksi-aksi yang kasar, anarkistis, dan vandalis. Itu adalah tontonan yang bodoh dan merugi.
Mari belajar dari Fabio Quartararo!
Di kelas primer MotoGP 2019 Quartararo adalah rookie di kelas itu. Raihan 2 pole position dan podium kedua di sirkuit Catalunya, Spanyol adalah capaian terbaik sampai saat ini.Â
Walaupun belum menjadi juara dunia di semua kelas namun Quartararo memiliki bakat besar. Ia mulai disandingkan dengan nama besar seperti Mark Marquez.
Selain soal bakat ada hal menarik dari Quartararo. Ia memiliki sikap yang menarik. Berbicara santun dan selalu menebarkan senyuman.  Soal senyum ia lebih "enak" dipandang dari  Valentino Rossi yang mulai uzur. Justru karena perpaduan skill dan attitude  itulah dirinya didirekomendasikan ke kelas primer MotoGP 2019.
Silahkan Anda soroti bagaimana sikap Quartararo saat diwawancarai? Gadis-gadis yang menonton pasti dibuatnya klepek-klepek. Itu cerita dari Jeng Tuti.
Nah pembaca yang budiman, baik hati dan tidak sombong serta memiliki hati seindah panorama alam Pulau Sumba, kemarahan dan kesombongan kita tidak akan mengubah nasib diri sendiri.Â
Berkali-kali ganti presiden kalau kita-nya malas kerja, sombong dan tidak punya sikap yang baik hidup kita datar-datar saja malah bisa masuk ke dalam  liang lahat yang digali sendiri. Mengerikan bukan?
Kalah menang harus tetap rileks dan asyik. Itu baru pria namanya!
Salam Damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H