Mohon tunggu...
Bonefasius Sambo
Bonefasius Sambo Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang gemar menulis

Penulis Jalanan ~Wartakan Kebaikan~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Hidup Sederhana dari Mas Kaesang

3 Juni 2019   17:58 Diperbarui: 3 Juni 2019   18:00 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Diolah dari akun twitter.comAndi Arief dan Rachland Nashidik

Menjadi anak presiden dengan style ala Kaesang itu berat. Apalagi menjadi anak dari Presiden Joko Widodo. Hinaan dan fitnah sepertinya begitu akrab dengan Jokowi. Semua yang dilakukan dibilang pencitraan. Sikap anak-anak Jokowi yang sederhana seperti anak muda pada umumnya juga dicap pencitraan. Serba salah, memang. Dinamika politik yang berkembang di tanah air kerap merambat kepada putra-putri Jokowi.

Namun semua tuduhan yang diarahkan kepada dirinya (Kaesang) ditanggapi dengan guyonan bahkan jika dianggap itu akan menciptakan kegaduhan tak segan Kaesang pun minta maaf. Contohnya seperti hari kemarin ketika netizen rame-rame mem-bully Kaesang lantaran ke Masjid KBRI Singapura untuk menyolatkan jenazah ibu Ani Yudhoyono, si Kaesang hanya mengenakan baju kaos hitam dengan celana jiens layaknya anak orang biasa. Mungkin menurut netizen mas Kaesang harus tampil dengan dandanan menor, bibir diolesi lip gloss rambut klimis dan aroma parfum mesti menyengat.

Namun faktanya anak-anak presiden kita ini lebih memilih menjadi manusia biasa yang mandiri.

Sebenarnya jika selama ini sikap sederhana yang ditampakkan oleh anak-anak Presiden Joko Widodo itu hanya sebuah "drama" saya pikir itu tak akan bertahan lama. Mereka bukan anak pejabat dadakan. Sejak tahun 2005 mereka adalah anak dari kepala wilayah. Anak wali kota, anak gubernur dan kini menjadi anak calon presiden dua periode. Toh tetap sama. Mereka hidup apa adanya.Tidak ada yang berubah dari mereka. Mereka tidak silau dengan godaan jabatan, kekuasaan, dan fasilitas yang dimiliki oleh orang tua mereka.

Ketika viral soal penampilan Kaesang, saya sempat menggerutu. Kenapa si Kaesang ini kayak anak yang tak punya selera high class?

Namun Kaesang mampu menunjukkan kualitas dirinya dalam kesederhanaan. Ia menunjukkan bagaimana sikap yang benar kepada orang tua, memberi respect kepada saudara yang lebih tua kemudian memahami situasi dan kondisi yang terjadi. Sikap Kaesang yang apa adanya mendapatkan pengakuan dari petinggi partai Demokrat baik dari Andi Arief maupun Rachland Nashidik yang tak sungkan mengungkapkan kekaguman mereka atas sikap Kaesang.

Terus terang banyak anak muda yang kerap tergoda dengan segala fasilitas bahkan menggunakan jabatan orang tua mereka untuk kepentingan diri sendiri. Namun itu tidak berlaku bagi Kaesang, Kahiyang maupun Gibran. Mereka hanya memilih menjadi penjual Markobar maupun pisang goreng. Hidup mereka apa adanya dan wajar-wajar saja.

Salam Damai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun