Mohon tunggu...
Bonefasius Sambo
Bonefasius Sambo Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang gemar menulis

Penulis Jalanan ~Wartakan Kebaikan~

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memaknai Gaya Busana Jokowi dari Jaket Bomber Sampai Sepatu Sneakers

10 Juni 2017   09:44 Diperbarui: 10 Juni 2017   10:37 1406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemeja putih lengan panjang dengan lengan bajunya selalu dilipat dan celana panjang hitam di bawahnya sudah menjadi “brand” atau ciri khasnya Pak Jokowi. Namun saat menjadi orang nomor satu di republik ini beberapa kali Pak Jokowi mengubah image-nya dengan memakai busana diluar kebiasaan beliau. Apa yang “aneh” itu kemudian menjadi sorotan bahkan menjadi tranding topic di dunia maya.

Selalu Mencuri Perhatian

Apa saja yang dikenakan oleh presiden tentu akan mencuri perhatian publik.

Masih ingatkah kita masalah jaket bomber yang dikenakan oleh Jokowi? Hal itu terjadi saat Presiden Jokowi menggelar konferensi pers terkait demo 4 November 2016. Terlihat jaket bomber berwarna hijau army itu menutupi kemeja putihnya. Penampilan Presiden Jokowi yang stylish dan kekinian itu begitu ramai diperbincangkan netizen di dunia maya.

Masih berkaitan dengan aksi demo, aksi Bela Islam 212, ada satu benda yang menjadi perhatian pengguna media sosial di tengah aksi 2 Desember 2016 yang diikuti ratusan ribu orang di Monas. Pak Jokowi menembus gerimis hujan menuju Monas dengan payung biru yang ia pegang sendiri. Beragam komentar bermunculan terkait warna payung itu.

Gaya pakaian yang berbeda juga ditunjukkan ketika berangkat ke Semarang, Jawa Tengah, 8 Januari 2017. Kala itu Jokowi akan menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Habib M Lutfi Bin Yahya di Gedung Kanzus Sholawat. Pak Jokowi menggunakan jas dengan kemeja putih, untuk bawahannya ia memakai sarung.

Seperti diberitakan Kompas dan beberapa portal berita lainnnya, Presiden Joko Widodo tampil beda saat kunjungan kerja ke Tasikmalaya, Jumat (9/6/2017) pagi. Penampilan Kepala Negara terlihat kasual karena mengenakan kemeja putih lengan panjang dipadu celana jins dan sepatu sneakers Nike.

Apa yang beda dalam tampilan Presiden Joko Widodo telah mencuri perhatian publik. Lantas apa pesan yang bisa ditangkap dari berbagai busana yang dipakainya itu?

Politik Simbol

Bagi pembenci Jokowi busana yang “tidak wajar” yang dipakai oleh Jokowi akan dicap sebagai bentuk pencitraan. Maklum saja kekecewaan yang dirawat akan berubah menjadi kebencian. Kebencian itu akan menutupi alam sadar dan akal sehat seseorang. Kebaikan yang begitu banyaknya akan sirna oleh satu kekeliruan kecil - bagi mereka yang gagal move on hal ini disebut sebagai kegagalan.

Namun menurut saya, gaya Jokowi ini sebagai atraksi - smart politics sekaligus saya sebut ini sebagai politik simbol.

Jokowi itu bukan seorang orator ulung melainkan seorang pekerja. Jadi, ia akan tampil dalam menyampaikan pesan melalui pakaian, gesture atau bahasa kiasan. Bukan melalui kata-kata yang super canggih ala Pak SBY. Pak Jokowi selalu tampil beda dan misterius dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa.

Simbol politik Pak Jokowi itu simbol politik kreatif dan produktif. Tidak kosong atau hanya sekedar tebar pesona untuk dirinya saja. Tapi apa yang dilakukan efeknya untuk masyarakat.

Boleh dikatakan bahwa Pak Jokowi itu sadar kamera. Ia juga sadar bahwa segala apa yang ia lakukan, bicara atau berbusana akan disorot oleh kamera. Makanya disaat tertentu atau ketika beliau menemukan momentum ia akan mengenakan produk dari rumah industri kreatif tertentu untuk dipamerkan.

Jika Pak Jokowi menggunakan produk seperti jaket bomber itu bermaksud menghidupkan industri kreatif. Saya yakin jaket bomber itu harganya tidak lebih dari lima ratus ribu rupiah. Artinya harga jaket itu bisa dijangkau oleh masyarakat menengah kebawah jika dipromosikan. Kita bisa lihat bagaimana setelah jaket bomber yang dikenakan Jokowi menjadi tranding topic, banyak rumah industri memproduksi jaket bomber dalam jumlah banyak.

Bayangkan bagaimana jika ia menggunakan produk bermerek? Harga di atas lima jutaan apakah ini bisa dijangkau oleh masyarakat umum? Namanya juga Jokowi dirinya akan membeli atau menggunakan barang-barang yang diproduksi dari dalam negeri sendiri. Jika Pak Jokowi menggunakan produk “branded” yang mewah dan mahal itu ini baru pas dibilang pencitraan. Masa sih ditengah tekanan ekonomi, masyarakat hidup susah pemimpinnya malah bergaya dengan segala kemewahannya.

Pesan politik lainnnya yang bisa kita dapatkan dari sengketa China Selatan atau lebih dikenal peristiwa Nine Dashed Line atau Sembilan Garis Putus-putus yang nyaris membawa Indonesia ke konflik bersenjata. Kehadiran seorang Presiden di Kepulauan Natuna secara implisit bisa kita baca bahwa pemimpin negara kita tidak takut kepada negara manapun atau Presiden kita berada di garda terdepan untuk membentengi rakyatnya dari serangan lawan.

Dari berbagai ulasan di atas, mestinya kita sadar bahwa seorang pemimpin selain melaksanakan tugas konstitusional ia juga peka dengan fenomena zaman yang serba “duit”. Kepekaan itu dengan memanfaatkan semua momentum untuk membantu rakyatnya dari himpitan atau jeratan ekonomi, dari jeratan kemiskinan dan mengatakan bahwa rakyat Indonesia harus melepaskan diri dari mental inlander.

Ketika rakyat lebih banyak bermimpi disaat kekayaan nusantara begitu melimpah ruah disisi lain ada yang ingin mendapatkan oase di padang gurun yang dianya sendiri sulit bertahan di gurun itu.

Nah, seharusnya kita hargai pemimpin kita sendiri. Mana ada pemimpin yang dengan bangganya memakai produk kelas bawa, itu hanya terjadi pada Jokowi. Yang lain malah mereka suka pakai yang mahal bak selebriti hollywood. Tujuannya tak lain agar rakyatnya tak bisa menyamai mereka.

(Salam Damai)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun