Fitoremediasi merupakan salah satu cara remediasi yang memanfaatkan tumbuhan hidup untuk mengurangi volume atau toksisitas kontaminan dalam lingkungan. Fitoremediasi dapat digunakan untuk membersihkan pencemaran yang terjadi di lingkungan. Kelebihan dari penggunaan fitoremediasi yakni bersifat non destruktif dan hemat biaya dalam usaha untuk membersihkan lingkungan yang terkontaminasi.Â
Kelebihan dari penggunaan fitoremediasi ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, terlebih untuk unit usaha yang umumnya memiliki kendala biaya dalam pengolahan limbah yang dihasilkan karena metode pemanfaatan media tumbuhan sebagai agen remediasi merupakan metode yang cukup sederhana dan ramah untuk lingkungan. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai agen remediasi adalah tanaman Ganggang Hijau (Hydrilla verticillata) yang sering dijumpai digunakan sebagai tanaman hias akuarium.
Sebelum dilakukan proses fitoremediasi, limbah yang ada terlebih dahulu didiamkan agar padatan yang ada dapat mengendap terlebih dahulu. Setelah padatan mengendap, limbah cair yang ada selanjutnya dapat diolah terlebih dahulu dengan cara dinetralkan nilai pH nya, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan maksimal. Jika limbah yang digunakan bersifat asam, maka dapat digunakan larutan yang bersifat basa agar limbah memiliki nilai pH netral. Hal ini berlaku sebaliknya untuk Jumlah tanaman yang digunakan serta lama waktu kontak berpengaruh terhadap kualitas Effluent limbah cair.Â
Penggunaan jumlah tanaman dan lama waktu kontak ini dapat menurunkan kadar Effluent limbah cair sehingga memiliki kadar BOD, COD, dan TSS yang sudah mendekati ambang batas maksimum yang sudah ditentukan. Jumlah tanaman yang digunakan untuk mengolah limbah memiliki pengaruh yang tidak siginifikan jika hanya memiliki selisih 15gram antara percobaan satu dengan yang lain.Â
Perlu dilakukan percobaan dengan menggunakan jumlah tanaman yang lebih besar agar dapat mengetahui pengaruh nya yang signifikan. Selain itu sudah ada perbaikan kualitas limbah cair dari segi lama waktu kontak tanaman dengan limbah cair, namun hasil yang ditunjukkan masih belum signifikan.Â
Untuk selanjutnya dapat digunakan jenis tanaman yang berbeda untuk melihat pengaruhnya terhadap limbah cair yang diuji. Selain itu dapat pula digunakan tanaman Ganggang Hijau (Hydrilla verticillata) ini untuk mengolah kualitas limbah cair lainnya seperti limbah cair industri tahu, limbah cair industri tapioka, dan industri-industri lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H