Mohon tunggu...
Bonaventura Donny Setyawan
Bonaventura Donny Setyawan Mohon Tunggu... Penulis - Sports Blogger

Sports Blogger

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

GBLA Perpanjang Rekor Stadion PON yang Terbengkalai

26 Juli 2019   10:57 Diperbarui: 30 Juli 2019   08:27 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: kumparan.com

Ini adalah tentang salah satu stadion terbesar di Jawa Barat, tepatnya di Kota Bandung. Namanya: Stadion Gelora Bandung Lautan Api atau yang biasa disebut GBLA. Stadion yang terletak di Gedebage, Kota Bandung ini pernah menjadi venue PON 2016 Jawa Barat untuk acara Opening & Closing Ceremony. 

Setelah penyelenggaraan PON 2016 usai, stadion ini menjadi markas klub Persib Bandung. Stadion yang dapat menampung 38.000 penonton ini menjadi kebanggaan Jawa Barat, khususnya warga Bandung.

Kini, nasib stadion GBLA tak terurus. Terdapat keretakan pada lantai di  luar stadion. Selain itu, terdapat ilalang liar yang memenuhi halaman stadion. Kondisi ini tergambar jelas jika akan memasuki kawasan Stadion GBLA. Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan, "Itu aset milik pemkot. Dulu, saya masih Wali Kota, saya persiapkan untuk diambil alih Persib." 

Mantan Wali Kota Bandung itu juga menambahkan, "Kecuali Pemkot mau menyerahkan asetnya ke Pemprov." 

Stadion GBLA terakhir kali digunakan oleh Persib Bandung saat menjamu rival abadinya, Persija Jakarta pada 23 September 2018. Kala itu, salah seorang Jakmania yang bernama Haringga Sirla yang tewas akibat dikeroyok oleh oknum suporter Persib Bandung. Sejak itu, Persib dilarang bertanding di kandang hingga Liga 1 berakhir.

Tak hanya GBLA yang menjadi Stadion PON yang terbengkalai, masih ada stadion yang lain. Yakni Stadion Palaran di Samarinda, Kalimantan Timur. Nasibnya juga tak terurus. Di sebelah bangku penonton ditumbuhi rumput liar. Stadion ini juga jarang digunakan event olahraga pasca PON 2008 Kalimantan Timur. Klub Borneo FC juga lebih memilih Stadion Segiri sebagai markasnya ketimbang Stadion Palaran. 

Pertimbangan lokasi yang di tengah kota yang menjadi alasan Borneo FC memilih Stadion Segiri sebagai home base. Selain GBLA dan Palaran, Stadion Utama Riau juga mengalami kondisi yang sama. Stadion Utama Riau yang pernah digunakan pada PON 2012 Riau. Usai PON 2012, kondisinya makin memburuk karena tak ada anggaran perawatan stadion. Area di sekitar stadion ditumbuhi ilalalng liar. 

Nasib berbeda, justru ditunjukan oleh bekas venue PON 2004 Sumatera Selatan yang semakin bersolek. Stadion Gelora Sriwijaya yang berada dalam satu kompleks olahraga Jakabaring telah mengalami banyak perubahan pasca PON 2004. 

Selain itu, banyak event baik nasional dan internasional dihelat di situ. Mulai dari SEA Games 2011, Islamic Solidarity Games 2013, hingga Asian Games 2018 pernah dihelat di Jakabaring. Klub Sriwijaya FC juga masih aktif menggunakan Stadion Sriwijaya sebagai home base.

Kondisi terbengkalainya stadion pasca penyelenggaraan PON harus menjadi pelajaran berharga bagi penyelenggaraan PON berikutnya yang akan diadakan pada tahun 2020 di Papua.

Apalagi, Stadion Papua Bangkit digadang-gadang akan menjadi stadion terbesar di Indonesia timur. Jangan sampai Stadion Papua Bangkit nasibnya sama dengan 3 stadion penyelenggara PON sebelumnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun