Mohon tunggu...
Bonavantura Sampurna
Bonavantura Sampurna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis sastra dan karya ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Bulan Dua

5 Februari 2023   21:16 Diperbarui: 5 Februari 2023   21:28 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sudah hampir penuh 

jalanan sekitar rumah tampak terlelap dalam dekapan buih-buih air yang menetes ramai

sudah jeda kulihat kaki digayuh di atas jalanan yang biasa ramai

engkau menyelimuti malam dengan tempik sorak air yang dijatuhkan atap kepada bumi

barangkali rinai hujan rindu yang tiada bertepi sedang dikisahkan tanpa kata

kemarau musim lalu masih menyisakan gerah yang kini diseka dinginya suasana

hujan bulan dua kali ini bukan lagi gerimis dalam bingkai frasa

ia rancak memahami rindu atas peluh yang tak kering.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun