sudah hampir penuhÂ
jalanan sekitar rumah tampak terlelap dalam dekapan buih-buih air yang menetes ramai
sudah jeda kulihat kaki digayuh di atas jalanan yang biasa ramai
engkau menyelimuti malam dengan tempik sorak air yang dijatuhkan atap kepada bumi
barangkali rinai hujan rindu yang tiada bertepi sedang dikisahkan tanpa kata
kemarau musim lalu masih menyisakan gerah yang kini diseka dinginya suasana
hujan bulan dua kali ini bukan lagi gerimis dalam bingkai frasa
ia rancak memahami rindu atas peluh yang tak kering.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H