Mohon tunggu...
Bonar Hamari
Bonar Hamari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inilah Dusta JMPPK dan Fakta Melestarikan Lingkungan PT Semen Indonesia Tbk

9 Juni 2017   15:47 Diperbarui: 9 Juni 2017   16:06 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komitmen melesatarikan lingkungan serta merawat ibu bumi terus ditunjukkan PT Semen Indonesia Tbk, tak terkecuali pabrik di Rembang, Jawa Tengah, yang hingga kini belum memulai penambangannya sebab menunggu hasil validitas kajian tim KLHS Kendeng. PT Semen Indonesia Tbk melalui program-programnya ikut memberdayakan dan menggerakan warga untuk beraksi menjaga kelestarian alam.

Menarik menyoroti pabrik Semen Rembang. Walaupun belum memulai penambangan, namun telah aktif melakukan program kemitraan warga terdampak. Berbagai bentuk program dapat dilihat, seperti pengembangan produk batik Lasem, pemberdayaan masyarakat untuk beternak kambing etawa, pembinaan pedagang sayur keliling, budidaya lobster, peternakan muari batu, pengembangan keterampilan warga berbasis konveksi dan bantuan toko kelontong.

Selain itu, pabrik Semen Rembang juga menggerakkan penghijauan dengan menanam 10 ribu pohon mangrove di pesisir Pantai Banggi, 16 ribu pohon mahoni di Turus Rembang, 200 pohon buah-buahan di Desa Kumendung dan penanaman 10.500 pohon produktif dan konservatif di 10 desa sekitar pabrik (sumber: Data Semen Proyek Rembang).

Soal metode penambangannya, pabrik Semen Rembang bukan juga abai terhadap lingkungan. Pabrik ini mengadopsi prinsip green industry dengan konsep penambangan zero run off dan buffer zone yang membuat lahan bekas tembang menjadi areal pertanian baru. Konsep tersebut menghindarkan terjadinya polusi debu akibat penambangan.

Bagaimana teknis pengambilan bahan baku batugamping yang dilakukan oleh setiap pabrik PT Semen Indonesia Tbk, termasuk di Rembang? Metode digunakan adalah delay blasting (peledakan tunda) dan surface minning (penambangan permukaan). Delay blast adalah teknik peledakan dengan interval waktu tertentu. Bahan peledak akan meletus dalam beberapa kali dengan interval waktu berdekatan dan mengurangi getaran serta suara.

Sementara surface minning adalah proses pengambilan bahan baku batu gamping untuk mengurangi dampak lingkungan dan dampak suara akibat peledakan. Metode ini menggunakan alat surface miner dan menjadi prioritas utama pabrik Semen Rembang mengurangi penambangan batu kapur menggunakan cara lama (sumber: Pakar Teknik Pertambangan ITB DR Budi Sulistijo).

Komitmen dan dedikasi PT Semen Indonesia Tbk membuahkan hasil yang layak. Baru-baru ini, PT Semen Indonesia Tbk diakui sebagai emiten terbaik yang berkomitmen melestarikan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dengan meraih penghargaan Sri Kehati Appreciation 2017.

Sebelum-sebelumnya, PT Semen Indonesia Tbk juga meraih penghargaan bergengsi lainnya di bidang lingkungan. Ini penghargaan yang disabet PT Semen Indonesia Tbk, di antaranya The Best Indonesia Green Award 2017 dari La Tofi School of CSR, tahun 2014 sebagai perusahaan yang telah berhasil membangun masyarakat lewat program pendidikan, permodalan dan pelestarian lingkungan dari kantor berita Antaranews, tahun 2013 Kementerian Lingkungan Hidup juga memberikan proper emas. Penghargaan itu adalah penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup untuk perusahaan di Indonesia.

Lalu, dusta dan fitnah apalagi yang akan JMPPK sebagai kelompok penolak pabrik Semen Rembang akan sebarkan? Mari bicara fakta. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun